Jumat, 28 Februari 2014

LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN II
SISTEM REPRODUKSI JANTAN


 








JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2010

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Organ reproduksi hewan jantan dapat dibagi atas tiga komponen; (a) organ kelamin primer, yaitu gonad jantan, dinamakan testis testiculus (jamak: testes atau testiculae), disebut juga orchis didymos, (b) sekelompok kelenjar-kelenjar kelamin pelengkap kelenjar-kelenjar vesikularis, prostata dan cowper, dan saluran-saluran yang terdiri dari epididimis dan vas deferens, dan (c) alat kelamin luar atau organ kopulatoris yaitu penis (Toelihere, 1979)
Testes sebagai organ kelamin primer mempunyai dua fungsi yaitu 1) menghasilkan spermatozoa atau sel-sel kelamin jantan, dan 2) mensekresikan hormon kelamin jantan, testosteron. Spermatozoa dihasilkan dalam tubuli seminiferi atas pengaruh FSH (Follicle Stimulating Hormone), sedangkan testosteron diproduksi oleh sel-sel intertitial dari Leydig atas pengaruh ICSH (Intertitial Cell Stimulating Hormone) (Toelihere, 1979).
Sel kelamin (gamet) merupakan hasil proses gametogenesis. Gamet jantan disebut spermatozoid dan gamet betina disebut sel telur. Spermatozoa diproduksi di dalam tubulus seminiferus testis. Spermatozoid vertebrata terdiri atas bagian kepala, leher, bagian tengah dan ekor yang berupa flagel panjang. Sperma hewan-hewan yang berbeda, berbeda pula dalam ukuran, bentuk dan mobilitasnya. Bentuk spermatozoid adalah spesifik spesies, perbedaannya terutama terletak pada bentuk kepalanya yaitu dari bulat pipih sampai panjang lancip (Kholil, 2009).
Praktikum yang telah kita lakukan mengamati tentang pengamatan Reproduksi Jantan dengan bahan merpati jantan, katak jantan dan mencit jantan.

1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum kali ini adalah :
1.      Bagaimana cara mengetahui anatomi pada merpati jantam, katak jnatan dan merpati jantan?
2.      Bagaimana mengamati perbedaan anatomi antara merpati jantan, seperti jantan, dan mencit jantan?

1.3  Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah :
1.      Untuk  mengetahui anatomi sistem reproduksi pada merpati jantan, katak jantan  dan merpati jantan
2.      Untuk mengetahui perbedaan anatomi system reproduksi antara merpati jantan, katak jantan, dan mencit jantan




















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Reproduksi
Reproduksi merupakan salah satu ciri aktivitas makhluk hidup yang bertujuan untuk melestarikan jenisnya. Sistem reproduksi disebut juga sistem perkembangbiakan atau sistem genetalia. Sistem ini berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin (gamet), menyalurkan gamet jantan dan betina dan pada kelompok hewan betina tertentu berfungsi pula untuk memelihara embrio yang berkembang di dalamnya (Kholil, 2009).
Secara umum sistem reproduksi vertebrata terdiri atas : 1) kelenjar kelamin (gonad), yang merupakan organ utama dalam sistem ini. 2) saluran reproduksi. 3) kelenjar seks asesori. Pada mamalia terdapat pula organ kelamin luar (Kholil, 2009).
Reproduksi vertebrata pada umumnya sama, tetapi karena tempat hidup, perkembangan anatomi, dan cara hidup yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan pada proses fertilisasi. Misalnya hewan akuatik pada umumnya melakukan fertilisasi di luar tubuh (fertilisasi eksterna), sedangkan hewan darat melakukan fertilisasi di dalam tubuh (fertilisasi interna) (Hafez, 1993).

2.1.1 Merpati Jantan (Columba livia)
Merpati jantan mencapai dewasa kelamin pada umur 4 bulan dan betina umur 6 bulan. Burung merpati bertelur 1-3 butir setiap periode bertelur dengan warna telur putih dan berbentuk ellips tetapi ujungnya meruncing pada bagian yang berlawanan dengan rongga udara, dengan ukuran telur bervariasi tergantung jenis merpatinya (Sadler, 1988).
Pada hewan jantan terdapat sepasang testis yang bulat, berwarna putih, melekat disebelah anterior ren di suatu alat penggantung. Testis sebelah kanan lebih kecil daripada yang kiri. Dari masing-masing testis terjulur saluran vas deverensia sejajar dengan ureter yang berasal dari ren. Pada sebagian besar aves memiliki vesikula seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat penampungan sementara sperma sebelum dituang melalui papil yang terletak pada kloaka. Pada beberapa spesies memiliki penis sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka pada hewan betina (Rahmanto, 2001).
Organ genetika muscularis terdiri dari : 1) testis, berbentuk oval, warna keputihan, terletak di ventral lobus renis yang paling oranial, jumlahnya sepasang dan pada masa kawin kelamin membesar dan berfungsi sebagai penghasil sperma. 2) saluran reproduksi, tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididymis. Epididymis berjumlah sepasang, kecil, terletak pada sisi dorsal testis berupa saluran spermatozoid. Duktus defferens juga berjumlah sepasang, pada burung muda kelihatan lurus sedangkan pada burung tua berkelok-kelok. 3) Alat kopulasi, berupa kloaka yang pada saat kopulasi akan ditempelkan kuat-kuat (Sutejo, 2002).
2.1.2 Mencit Jantan (Mus musculus)
Fungsi alamiah esensial seekor hewan jantan adalah menghasilkan sel-sel kelamin jantan atau spermatozoa yang hidup, aktif dan potensial fertil, dan secara sempurna meletakkannya pada saluran kelamin betina. Inseminasi buatan hanya memodifiser cara dan tempat perletakkan spermatozoa. Semua proses-proses fisiologik dalam tubuh hewan jantan baik secara langsung maupun tidak langsung menunjang produksi dan kelangsungan hidup spermatozoa. Akan tetapi pada pusat kegiatan kedua proses ini terletak pada organ reproduksi hewan jantan itu sendiri (Yatim, 1990).
Organ reproduksi hewan jantan dapat dibagi atas tiga komponen yaitu : 1) organ kelamin primer, yaitu gonad jantan, dinamakan testis atau testiculus disebut juga orchis atau didymos. 2) sekelompok kelenjar-kelenjar kelamin pelengkap yaitu kelenjar vesikulares, prostata dan Cowper dan saluran-saluran yang terdiri dari epididymis dan vas deferens. 3) alat kelamin luar atau organ kopulatoris yaitu penis (Hafez, 1993).
Sistem reproduksi vertebrata jantan terdiri atas sepasang testis, saluran reproduksi jantan, kelenjar seks asesoris (pada mamalia) dan organ kopulatoris (pada hewan-hewan dengan fertilisasi internal) (Partodihardjo, 1992).
2.1.3 Katak (Rana sp.) Jantan
Pada katak jantan, testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen. Saluran reproduksinya yaitu, Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai. Pada urodela lebih panjang daripada salientia yang berbentuk oval sampai bulat dan lebih kompak. Pada caecilian, strukturnya panjang seperti rangkaian manik-manik. Pada salamander testis terlihat lebih pendek dengan permukaan yang tidak rata. Badan lemak terlihat pada gonad jantan (Tenzer, Amy. 2003).
























BAB III
METODE PENGAMATAN

3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Selasa Tanggal 13 April 2010 jam 13.00-17.00 WIB Di Laboratorium Pendidikan Biologi B Fakultas Sains dan Teknologi Universitas  Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
           
3.2  Alat dan Bahan
3.2.1 Alat       
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum tentang sistem reproduksi adalah:
1. Papan Seksi                             1 Buah
2. Pinset                                                  1 Buah pinset,
3. Gunting                                   1 Buah
4. Jarum Pentul                           Secukupnya
5. Silet                                        1 Buah
6. Sarung Tangan                        Sepasang                   
3.2.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1.      Kloroform                                        Secukupnya
2.      Merpati Jantan (Columba livia)       1 Ekor
3.      Mencit Jantan (Mus musculus)        1 Ekor
4.      Katak Jantan (Rana Sp.)                  1 Ekor            
3.3 Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum tentang sistem reproduksi adalah :
1.      Dimatikan hewan dengan dipotong lehernya pakai silet dan mencit dengan kloroform.
2.      Diletakkan hewan diatas papan seksi dengan bagian ventral dihadapkan ke atas, lalu ditusuk kakinya dengan jarum pentul.
3.      Diamati organ kelamin luarnya : hewan jantan penis, skrotum. Setelah di amati ditekan skrotum dengan pinset supaya testis naik kedalam rongga perut. Pada yang betina : lubang vagina, klitoris.
4.      Dibedah abdomen hewan kemudian dicari dan di amati organ-organ reproduksi internalnya.
5.      Digambar hasil pengamatan

























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil Pengamatan
Gambar pengamatan
Gambar literatur
Keterangan
Merpati (Columba livia) Jantan


(Partodihardjo, 1992)
1.      Ginjal berjumlah 3 buah
2.      Testis berjumlah sepasang
3.      Vas deferens berjumlah sepasang dan berkelok-kelok
4.      Mempunyai ureter
5.      Mempunyai kloaka
6.      Saluran kelamin dan saluran kencing bermuara pada kloaka
Mencit (Mus musculus) Jantan
(Iqbal, 2007)
1.      Ginjal berjumlah sepasang seperti kacang merah
2.      Testis berjumlah sepasang terletak di dekat epididymis
3.      Mempunyai ureter sepasang yang berpangkal pada ginjal
4.      Mempunyai vas deferens, vesikula seminalis, kelenjar prostrat, uretra, kelenjar bulbouretralis dan kantong kemih
5.      Penis terletak diluar tubuh
6.      Epididymis terbagi menjadi tiga bagian yaitu caput, corpus dan cauda
Katak (Rana Sp.)  Jantan

 







(Iqbal. 2007)
1.      Vas Deferens terletak diatas epididimis
2.      Epididimis terletak dibawah Vasdeverens
3.      Testis berwarna kuning keputihan
4.      Uretra terletak diatas kloaka
5.      Kloaka terletak diujung

4.2  Pembahasan
4.2.1 Reproduksi Pada Merpati Jantan (Columba livia)
Pada pengamatan merpati jantan kemarin kami menemukan sepasang jumlah testis yang terletak di atas ginjal dan ukuran dari kedua testis tidak sama, testis sebelah kanan lebih kecil dari pada testis sebelah kiri. Testis ini berwarna putih kekuning-kuningan, berbentuk bulat lonjong. Ginjal pada merpati jantan ada tiga dengan warna merah hati, bentuknya seperti kacang. Disini juga terdapat vas deferens yang berkelok-kelok dan berjumlah sepasang, disini vas deferens berwarna putih dan berumbai-umbai. Saluran kelamin dan saluran kencing bermuara pada kloaka. Disini kloaka berwarna putih. Pada merpati jantan vas deferens sejajar dengan ureter. Ureternya berwarna merah.
Pada hewan jantan terdapat sepasang testis yang bulat, berwarna putih, melekat disebelah anteriornan ren di suatu alat penggantung. Testis sebelah kanan lebih kecil daripada yang kiri. Dari masing-masing testis terjulur saluran vas deverensia sejajar dengan ureter yang berasal dari ren. Pada sebagian besar aves memiliki vesikula seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat penampungan sementara sperma sebelum dituang melalui papil yang terletak pada kloaka. Pada beberapa spesies memiliki penis sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka pada hewan betina (Rahmanto, 2001).
Organ genetika muscularis terdiri dari : 1) testis, berbentuk oval, warna keputihan, terletak di ventral lobus renis yang paling oranial, jumlahnya sepasang dan pada masa kawin kelamin membesar dan berfungsi sebagai penghasil sperma. 2) saluran reproduksi, tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididymis. Epididymis berjumlah sepasang, kecil, terletak pada sisi dorsal testis berupa saluran spermatozoid. Duktus defferens juga berjumlah sepasang, pada burung muda kelihatan lurus sedangkan pada burung tua berkelok-kelok. 3) Alat kopulasi, berupa kloaka yang pada saat kopulasi akan ditempelkan kuat-kuat (Sutejo, 2002).
            
Gambar Sistem  Reproduksi Pada Merpati (Columba livia) Jantan
(Partodihardjo, 1992)


4.2.2 Sistem Reproduksi Pada Mencit Jantan (Mus musculus)
Pada pengamatan mencit jantan kemarin kami melihat ada satu pasang ginjal yang berwarna merah hati dengan bentuk seperti kacang merah. Pada pangkal ginjal terdapat dua ureter yang dibawahnya terdapat kantong kemih. Pada mencit jantan terdapat vesikula seminalis yang terletak di atas vas deferens. Disini ada sepasang kelenjar prostat. Testis pada mencit jantan berjumlah sepasang, berbentuk lonjong dan dekat dengan epididymis, disini epididymis terdiri dari tiga bagian yaitu caput, corpus dan cauda. Uretra digunakan sebagai saluran semen dan urine. Kelenjar bulbouretralis berwarna putih terletak dibawah uretra dan penis berada diluar tubuh.


 








Gambar Sistem Reproduksi Mencit (Mus musculus) Jantan
(Iqbal, 2007)
Vesika seminalis berupa sepasang kantong yang dindingnya berkelok-kelok, salurannya bermuara setelah bagian ampula duktus deferen. Sekretnya berfungsi sebagai sumber energi bagi sperma serta menetralkan sifat asam vagina. Kelenjar prostat pada mamalia termasuk mencit merupakan kelenjar tunggal, terletak di bagian inferior kantong urin, mengelilingi uretra prostetik. Kelenjar cowper pada manusia berjumlah sepasang, ukurannya kecil, bentuknya menyerupia kacang polong, terletak di bawahnya kelenjar prostat.
Testis berjumlah sepasang, bentuknya bulat telur dan terletak di dekat epididymis. Ukuran testis tergantung pada hewannya. Tubulus mesonefrus berkembang menjadi duktus eferen kemudian akan menuju epididimis. Epididimis terletak di sekeliling testis. Epididimis anterior (kaput epididimis) lalu kearah posterior korpus dan kauda yang berbatasan dengan duktus deferen. Duktus wolf menjadi epididimis, duktus deferen, dan vesikula seminalis (Hafez, 1993).
 









Gambar Sistem Reproduksi Mencit (Mus musculus) Jantan
(Iqbal, 2007)
Organ reproduksi hewan jantan dapat dibagi atas tiga komponen yaitu : 1) organ kelamin primer, yaitu gonad jantan, dinamakan testis atau testiculus disebut juga orchis atau didymos. 2) sekelompok kelenjar-kelenjar kelamin pelengkap yaitu kelenjar vesikulares, prostata dan Cowper dan saluran-saluran yang terdiri dari epididymis dan vas deferens. 3) alat kelamin luar atau organ kopulatoris yaitu penis (Hafez, 1993).







*                 
Gambar Sistem Reproduksi Mencit (Mus musculus) Jantan
                                                                                (Iqbal. 2007)
4.2.3 Sistem  reproduksi pada Katak Jantan (Rana Sp.)
         Pada pengamatan kami kemarin pada katak jantan ini terdapat Vasdeverens yang terletak diatas epidididmis, dan ada testis yang berwarna kuning keputihan,uretra yang terletak diatas kloaka, kloaka yang terletak di ujung, serta epididimis yang terletak dibawah Vasdeverens. 
Pada katak jantan, testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen. Saluran reproduksinya yaitu, Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai. Pada urodela lebih panjang daripada salientia yang berbentuk oval sampai bulat dan lebih kompak. Pada caecilian, strukturnya panjang seperti rangkaian manik-manik. Pada salamander testis terlihat lebih pendek dengan permukaan yang tidak rata. Badan lemak terlihat pada gonad jantan (Tenzer, Amy. 2003).
 







 Gambar Sistem Reproduksi Katak (Rana Sp.) Jantan
 (Tenzer. 2003)                 
            
4.2.3 Perbandingan Sistem Reproduksi Pada Merpati (Columba livia) Jantan, Mencit (Mus musculus) Jantan dn katak jantan (Rana Sp.)
Perbandingan pada merpati jantan dan mencit jantan serta katak jantan  adalah pada merpati jantan testis berjumlah sepasang dan terletak di atas ginjal dan disini ginjalnya berjumlah tiga buah. Sedangkan pada mencit testis berjumlah sepasang tapi terletak didekat epididymis. Pada mencit vas deferens terletak dibawah vesikula seminalis dan pada merpati vas deferens berjumlah sepasang dan berkelok-kelok.
Pada merpati jantan testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa. Pada mencit jantan testis berjumlah sepasang, bentuknya bulat telur dan terletak di dekat epididymis. Ukuran testis tergantung pada hewannya. Tubulus mesonefrus berkembang menjadi duktus eferen kemudian akan menuju epididimis. Epididimis terletak di sekeliling testis. Epididimis anterior (kaput epididimis) lalu kearah posterior korpus dan kauda yang berbatasan dengan duktus deferen. Duktus wolf menjadi epididimis, duktus deferen, dan vesikula seminalis (Hafez, 1993

























BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari praktikum tentang akar kali ini adalah sebagai berikut :
1.      Pada hewan merpati jantan terdapat sepasang testis yang bulat, berwarna putih, melekat disebelah anteriornan ren di suatu alat penggantung. Testis sebelah kanan lebih kecil daripada yang kiri. Dari masing-masing testis terjulur saluran vas deverensia sejajar dengan ureter yang berasal dari ren. Pada sebagian besar aves memiliki vesikula seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat penampungan sementara sperma sebelum dituang melalui papil yang terletak pada kloaka. Pada beberapa spesies memiliki penis sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka pada hewan betina.
2.      Pada hewan mencit testis berjumlah sepasang, bentuknya bulat telur dan terletak di dekat epididymis. Ukuran testis tergantung pada hewannya. Tubulus mesonefrus berkembang menjadi duktus eferen kemudian akan menuju epididimis. Epididimis terletak di sekeliling testis. Epididimis anterior (kaput epididimis) lalu kearah posterior korpus dan kauda yang berbatasan dengan duktus deferen. Duktus wolf menjadi epididimis, duktus deferen, dan vesikula seminalis
3.      Hewan katak jantan mempunyai testis yang berwarna kuning agak keputihan, dan ukuran testis pada katak tergantung pada hewannya juga. Katak jantan terdapat epidermis, uretra, vasdeverens, uretra dan kloaka.
4.      Perbandingan pada merpati jantan, mencit jantan dan katak jantan adalah pada merpati jantan testis berjumlah sepasang dan terletak di atas ginjal dan disini ginjalnya berjumlah tiga buah. Sedangkan pada mencit testis berjumlah sepasang tapi terletak didekat pat vas deverens, testi yang berwarna kuning keputihan, epidermis serta uretra dan kloaka. 




DAFTAR PUSTAKA

Blakely. 1998. Vertebrata. Jakarta : UI Press
Hafez, E. S. E. 1993. Reproduktion In Farm Animals. USA : Lea and Febiger
Iqbal, 2007. http://one.indoskripsi.com/content/anatomi-dan-fungsi-reproduksi-hewan-jantan. Di akses tanggal 3 Mei 2009 jam 16.00
Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematika Hewan Invertebrata Dan Vertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya
Junquiera, Luis C. Carneiro Jose. 1980. Histologi Dasar Edisi Ketiga. Alih bahasa Adji Dharma. Jakarta : EGC
Kholil, Kholifah. 2009. Petunjuk Praktikum Sruktur Perkembangan Hewan II. Malang : Uin Press
Mukayat, Djarubita. 1984. Reproduksi Hewan. Surabaya : IKIP Press
Nalbandov. 1990. Fisiologi Reproduksi Pada Mamalia Dan Unggas. Jakarta : UI Press
Partodihardjo, Soebadi. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta : Mutiara Sumber Widya
Rahmanto. 2001. Berternak Dan Mencetak Merpati Menjadi Jago Balap Dan Raja Awan. Yogyakarta : Kanisius
Sadler, TW. 1988. Embriologi Kedokteran Edisi 5. Alih bahasa Irwan Susanto. Jakarta : EGC
Soeseno, Ari. 1990. Memelihara Dan Berternak Merpati. Jakarta : Swadaya
Sudarwati, S. 1993. Perkembangan Hewan. Bandung : ITB
Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan II. Malang. Jurusan Biologi UM
Toelihere.1979. Reproduksi Jantan. Jakarta: Swadaya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar