Jumat, 28 Februari 2014

LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN II

“GAMETOGENESIS “








 















JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2010





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Gametogenesis merupakan proses pembentukan gamet (sel kelamin). Pada hewan yang akan mengadakan pembuahan di luar tubuh induk, jumlah gamet yang akan dihasilkan sama banyak antara jantan dan betina. Tapi bagi hewan yang akan mengadakan pembuahan dalam tubuh gamet jantan lebih banyak dihasilkan daripada gamet betina (Yatim, 1990).
Pada ikan jumlah gamet itu ribuan sampai jutaan dikeluarkan sekali musim kawin yang disebut spawning. Pada Mammalia jumlah spermatozoa dikeluarkan sekali kawin (coitus) ada sekitar ratusan juta, sedangkan jumlah ovum hanya 1-2 butir. Bahkan pada Primata hanya sebutir ovum dihasilkan sekali musim kawin (Junquiera, 1980).
Praktikum gametogenesis dilaksanakan untuk mempelajari proses pembentukan sel kelamin jantan dan betina melalui preparat histologis dan untuk mengetahui tingkatan perkembangan sel germa baik dalam tubulus seminiferus maupun dalam folikel-folikel telur.
1.1.            Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum ini adalah:
1.      Bagaimana proses pembentuksn sel kelamin jantan dan betina melalui pengamatan preparat histologis ?
1.2.            Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
2.      Mempelajari proses pembentuksn sel kelamin jantan dan betina melalui pengamatan preparat histologis.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet (sel kelamin). Proses pembentukan gamet jantan disebut spermatogenesis sedangkan proses pembentukan gamet betina disebut oogenesis. Keseluruhan gametogenesis dibagi menjadi tiga tahap yaitu : tahap perbanyakan (proliferasi), tumbuh dan pematangan (Kholil, 2009).
Gamet dihasilkan dalam gonad. Gamet jantan spermatozoon (jamak : spermatozoa) dihasilkan dalam gonad jantan, disebut testis. Gamet betina : ovum (jamak : ova), dihasilkan dalam gonad betina, disebut ovarium (Yatim, 1990).
Hewan hermaprodit atau monocious memiliki sebuah gonad gabungan, disebut ovo-testis, yang menghasilkan kedua jenis gamet. Proses menghasilkan gamet matang sehingga mampu membuahi disebut gametogenesis yang dibagi atas 2 macam yaitu (Partodihardjo, 1992) :
1.   Spermatogenesis, pembentukan spermatozoa.
2.   Oogenesis, pembentukan ovum.
2.1.1 Proses Spermatogenesis
Pembentukan spermatozoa dari spermatogonia disebut spermatogenesis. Berlangsung pada epitel germinal. Pembikinan spermatozoa ini dibagi menjadi tiga tahap utama yaitu : 1) spermatositogenesis, 2) meiosis dan 3) spermiogenesis (Yatim, 1996).
Spermasitogenesis disebut juga tahap proliferasi. Dalam tahap ini spermatogonia A membelah membentuk spermatogonia In, dan ini membelah pula membentuk spermatogonia B. Spermatogonia B bermitosis menjadi spermatosit I (Yatim, 1996).
Meiosis terdiri dari dua fase utama yaitu : meiosis I dan meiosis II. Meiosis I menempuh fase-fase : a) profase, b) metafase, c) anafase dan d) telofase. Profase meiosis I dibagi lagi atas lima subfase yaitu : 1) leptoten, 2) zigoten, 3) pakhiten, 4) diploten dan 5) diakinesis. Meiosis II menempuh fase yang sama seperti meiosis I tetapi profase tidak lagi terbagi atas subfase. Selesai meiosis I terbentuk spermatosit II dan selesai meiosis II terbentuk spermatid (Yatim, 1996).
Spermiogenesis disebut juga tahap transformasi yaitu tahap perubahan bentuk dan komposisi spermatid yang bundar menjadi bentuk cebong yang memiliki kepala, leher dan ekor serta berkemampuan untuk bergerak (motil) (Yatim, 1996).
Spermatogenesis terjadi di dalam tubulus seminiferus dalam testis. Proses tersebut berlangsung mulai dari dinding tepi sampai ke lumen tubulus seminiferus. Tingkatan perkembangan sel germa dalam tubulus seminiferus adalah sebagai berikut (Kholil, 2009) :
1.   Spermatogonium : ukurannya relatif kecil, bentuk agak oval, inti berwarna kurang terang, terletak berderet didekat atau melekat membrana basalis.
2.   Spermatosit I : ukuran paling besar, bentuk bulat, inti berwarna kuat, letak agak menjauh dengan membrana basalis.
3.   Spermatosit II : ukuran agak kecil (1/2 x spermatosit I), bentuk bulat, warna inti lebih kuat, letak makin menjauhi membran basalis (mendekati lumen).
4. Spermatid : ukuran kecil, bentuk agak oval, warna inti kuat, kadang-kadang piknotis, letak di dekat lumen.
5.Spermatozoid : spermatozoa muda melekat secara bergerombol pada sel sertoli, yang muda terdapat di dalam lumen.
Gametogonium pada jantan disebut spermatogonium, pada betina oogonium. Gametosit pada jantan disebut spermatosit dan pada betina disebut oosit. Gametid pada jantan disebut spermatid dan pada betina disebut ootid. Pada jantan 1 spermatosit I tumbuh menjadi 4 spermatozoa sedang pada betina 1 oosit I tumbuh menjadi 1 ovum (Mukayat, 1984).
2.1.2. Proses Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembikinan dari oosit (gamet betina). Oogenesis terjadi di dalam ovarium dan dilanjutkan di dalam oviduct jika terjadi penetrasi spermatozoid. Dalam oogenesis sel germa berkembang di dalam folikel-folikel telur, dengan tingkatan sebagai berikut (Kholil, 2009) :
1.      Folikel primordial : merupakan folikel utama yang terdapat sebelum lahir, terdiri atas sebuah oosit I yang di lapisi oleh selapis sel folikel berbentuk pipih.
2.   Folikel tumbuh terdiri dari :
a.    Folikel primer : terdiri dari sebuah oosit I yang di lapisi oleh selapis sel folikel (sel granulosa) berbentuk kubus. Antara oosit dan sel-sel granulosa dipisahkan oleh zona pelusida.
b.   Folikel sekunder : terdiri dari sebuah oosit I yang dilapisi oleh beberapa lapis sel granulosa.
c.    Folikel tersier : volume stratum granulosum yang melapisi oosit I bertambah besar atau banyak. Terdapat beberapa celah (antrum) di antara sel-sel granulosa. Jaringan ikat stroma yang terdapat di luar stratum granulosa menyusun diri membentuk teka interna dan eksterna.
d.   Folikel matang (folikel Graaf) : berukuran paling besar, antrum menjadi sebuah rongga besar, berisi cairan folikel. Oosit dikelilingi oleh sel granulosa yang disebut korona radiata, dihubungkan dengan sel-sel granulosa tepi oleh tangkai penghubung yang disebut kumulus ooforus.
Dalam stroma banyak terdapat folikel. Sekitar 0,25 % saja folikel yang banyak itu mengalami pertumbuhan sesuai dengan pertumbuhan oosit yang dikandung. Ada tiga tahap pertumbuhan folikel yaitu : 1) folikel primordial, 2) folikel tumbuh dan 3) folikel Graaf (Yatim, 1996).
Folikel primordial terdiri dari satu oosit I (primer) yang diselaputi oleh selapis sel folikel yang gepeng. Oosit I tumbuh dari mitosis oogonium, disusul dengan meiosis I sampai tingkat profase saja, lalu berhenti dan folikel itupun jadi dormant. Ia akan tumbuh jika dapat giliran nanti setelah wanita pemiliknya dewasa.  Folikel primordial yang tumbuh jadi folikel matang lalu terjadi ovulasi. Pertumbuhan itu ada tiga tahap yaitu : folikel primer, folikel sekunder dan folikel tersier. Folikel Graaf disebut folikel matang yang terdiri dari beberapa lapis berada dalam cumulus oophorus, satu tonjolan stratum granulosum ke antrum. Lapisan sel folikel yang menyelaputi oosit disebut corona radiata (Yatim, 1996).
Pada Mammalia, selesai meiosis I pada betina, terjadi satu oosit II dan satu polosit (badan kutub). Polosit jauh lebih kecil dari oosit, karena sitoplasma sedikit sekali. Selesai meiosis II terjadi satu ootid dan satu polosit II. Sementara itu polosit I membelah pula jadi dua, tapi jarang terjadi, keburu berdegenerasi. Polosit yang tiga buah itu nanti akan berdegenerasi lalu diresap kembali oleh tubuh (Sudarwati, 1993).




























BAB III
METODE PRATIKUM

3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Kamis Tanggal 27 April 2010 jam 15.00-17.00 WIB Di Laboratorium Pendidikan Biologi B Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
           
3.2  Alat dan Bahan
3.2.1 Alat      
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum tentang gametogenesis adalah:
1. Mikroskop binokuler              1 Buah
2. Mikroskop compond              1 Buah
3. Deckglass                               2 Buah
4. Obyek glass.                           2 Buah            
5.
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum tentang gametogenesis adalah:
1.       Sperma Ikan                        Secukupnya
2.      PreparatTestis marmut         1 Buah
3.      Preparat Ovarium marmut    1 Buah
4.      Preparat spermatogenesis     1 Buah
    3.3 Cara Kerja
Cara kerja pada praktikum tentang gametogenesis adalah :
1.      Di amati preparat testis di bawah mikroskop.
2.      Di gambar sebuah tubulus seminiferus beserta sel-sel germa yang berkembang di dalamnya, di gambar pula sel-sel interstitial (sel Leydig) yang terdapat di ruang antara tubulus.
3.      Di amati preparat ovarium dibawah mikroskop.
4.      Di gambar masing-masing folikel telur yang berkembang di dalamnya dan disebutkan bagian-bagiannya dengan lengkap.






















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil Pengamatan
Gambar pengamatan Spermatogenesis
Gambar literatur
Keterangan
Preparat testis marmut



1.      Membran basalis
2.      Spermatogonium
3.      Spermatosit I
4.      Spermatosit II
5.      Spermatozoid
6.      Lumen

(Preparat histologis ovarium marmut)
Folikel primordial
FollicleDev-primordial

1.      Terdiri dari sebuah oosit I yang di lapisi oleh selapis sel folikel berbentuk pipih.
2.      Folikel utama yang terdapat sebelum lahir.
Folikel primer

FollicleDev-primary
(Iqbal, 2007)

1.      Terdiri dari sebuah oosit I yang di lapisi oleh selapis sel folikel berbentuk kubus.
2.      Dipisahkan oleh zona pelusida.
Folikel sekunder
FollicleDev-Secondary

1.      Terdiri dari sebuah oosit I yang di lapisi oleh beberapa lapis sel granulosa.
2.      Oosit mencapai besar maksimal.
3.      Sel folikuler berbentuk kubus.
Folikel tersier (folikel sedang tumbuh)
FollicleDev-SecVesicular
1.      Volume stratum granulosum yang melapisi oosit I bertambah besar.
2.      Terdapat beberapa antrum di antara sel-sel granulosa.
3.      Jaringan ikat stroma membentuk teka interna dan eksterna.
Folikel de Graaf (folikel matang atau mature)
FollicleDev-Mature








1.      Berukuran paling besar.
2.      Antrum menjadi sebuah rongga besar.
3.      Rongga terisi oleh cairan liquor folliculi
4.      Oosit dikelilingi oleh corona radiata.
5.      Oosit yang diselaputi beberapa lapis sel granulosa berada dalam suatu jorokan ke dalam antrum yang disebut cumulus oophorus.
Corpus luteum
CorpusLuteumDrawing


1.      Berasal dari folikel de Graaf yang ovumnya telah berovulasi.
2.      Disebut juga badan kuning.
3.      Ada 2 macam yaitu : corpus luteum spurium dan corpus luteum verum.
Spermatogenesis

1.   Spermatogonia
2.   Spermatosit primer
3.   Spermatosid Sekunder
4.   Spermatid
5.   Sperma
6.   Lamina Basalis
7.   Lumen

4.2  Pembahasan
4.2.1  Proses Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di dalam tubulus seminiferus. Pada pengamatan preparat histologi testis marmut kemarin nampak terlihat spermatogonium terletak di daerah dekat membran basalis. Ukuran dari spermatogonium relatif kecil dan berbentuk agak oval. Setelah spermatogonium nampak spermatosit I yang berukuran paling besar dan berbentuk bulat, letaknya agak menjauh dari membran basalis. Pada bagian selanjutnya terlihat adanya spermatosit II yang ukurannya setengah dari spermatosit I. Bentuknya sama seperti pada spermatosit I yaitu berbentuk bulat dan letaknya mendekati lumen. Kemudian pada daerah lumen nampak adanya spermatozoid yang bergerombol di dalam sel sertoli. Pada preparat kemarin terlihat sel sertoli terletak di antara spermatogonium.
           Spermatogonium berukuran relatif kecil, berbentuk agak oval, intinya berwarna kurang terang, terletak berderet didekat atau melekat membrana basalis. Spermatosit I berukuran paling besar, berbentuk bulat, intinya berwarna kuat, dan letaknya agak menjauh dengan membrana basalis. Spermatosit II berukuran agak kecil atau setengah dari spermatosit I, berbentuk bulat, warna intinya lebih kuat, dan terletak makin menjauhi membran basalis (mendekati lumen). Spermatid berukuran kecil, berbentuk agak oval, warna intinya kuat, kadang-kadang piknotis,dan  terletak di dekat lumen. Spermatozoid merupakan spermatozoa muda melekat secara bergerombol pada sel sertoli, yang muda terdapat di dalam lumen (Kholil, 2009).
Sel germinatif disebut spermatogonia. Sel-sel ini berada di dasar tubulus, selapis. Dengan jaringan interstitial dibatasi oleh lamina basalis. Lamina basalis terdiri dari lapisan tipis di dasar epitel germinal, mengandung butiran halus dan jalinan serat halus. Spermatogonia berproliferasi terus menerus membentuk sel spermatogenik : spermatosit, spermatid, spermatozoa. Spermatogonia adalah sel induk gamet, spermatozoa adalah gamet matang (Yatim, 1990).
Spermatogonia itu bermitosis membentuk spermatogonia. Spermatogonia akan bermitosis lagi berulang-ulang akan membentuk sel-sel anak, disebut spermatosit primer I. Spermatosit primer menempuh meiosis I, terbentuk 2 spermatosit sekunder II. Setiap spermatosit sekunder menempuh meiosis II, terbentuk 2 spermatid. Spermatid kemudian mengalami transformasi (berubah bentuk) menjadi spermatozoon (Partodihardjo, 1992).
spermatogenesis
Gambar proses spermatogenesis secara singkat
(Iqbal, 2007)
Sel sertoli terletak di antara spermatogonia, tegak pada lamina basalis dan puncaknya mencapai lumen. Sel sertoli berfungsi untuk melindungi dan memberi nutrisi sel-sel spermatogenik, memakan sel-sel spermatogenik yang abnormal atau sisa spermatid, menggetahkan lendir yang ikut membina plasma semen, menggetahkan hormon estrogen, dan menggetahkan ABP untuk mengikat androgen dari sel leydig. Sel leydig berbentuk bundar atau polygonal dan inti berada ditengah dan sitoplasma banyak mengandung butiran lemak. Di dalam sel itu dihasilkan hormon kejantanan, androgen atau testosteron (Yatim, 1990).
Jika di amati di bawah mikroskop elektron, sel Sertoli memiliki banyak tonjolan sitoplasma. Tiap tonjolan merangkul sel spermatogenik sekitar dan mendorongnya makin dekat ke lumen sesuai dengan pertumbuhannya yang makin sempurna makin dekat ke lumen (Yatim, 1996).
4.2.2     Proses Oogenesis
Pada pengamatan preparat histologis ovarium marmut kemarin tampak terlihat beberapa folikel di dalam stroma. Disini ada tiga tahap pertumbuhan folikel yaitu : folikel primordial, folikel tumbuh dan folikel de Graaf. Folikel primordial berada di paling pinggir cortex, folikel yang tumbuh dan yang matang berada di kedalaman cortex itu.
Folikel primordial merupakan folikel utama yang terdapat sebelum lahir, terdiri atas sebuah oosit I yang di lapisi oleh selapis sel folikel berbentuk pipih. Folikel primer terdiri dari sebuah oosit I yang di lapisi oleh selapis sel folikel (sel granulosa) berbentuk kubus. Antara oosit dan sel-sel granulosa dipisahkan oleh zona pelusida. Folikel sekunder terdiri dari sebuah oosit I yang dilapisi oleh beberapa lapis sel granulosa. Folikel tersier volume stratum granulosum yang melapisi oosit I bertambah besar atau banyak. Terdapat beberapa celah (antrum) di antara sel-sel granulosa. Jaringan ikat stroma yang terdapat di luar stratum granulosa menyusun diri membentuk teka interna dan eksterna. Folikel matang (folikel Graaf) berukuran paling besar, antrum menjadi sebuah rongga besar, berisi cairan folikel. Oosit dikelilingi oleh sel granulosa yang disebut korona radiata, dihubungkan dengan sel-sel granulosa tepi oleh tangkai penghubung yang disebut kumulus ooforus.
Pada folikel primordial terdiri dari satu oosit (primer) yang diselaputi oleh selapis sel folikel yang gepeng. Oosit I tumbuh dari mitosis oogonium, disusul dengan meiosis I sampai tingkat profase saja, lalu berhenti dan folikel itupun jadi dormant. Ia akan tumbuh jika dapat giliran nanti setelah wanita pemiliknya dewasa (Yatim, 1996).
Folikel tumbuh terdiri dari tiga tahap yaitu folikel primer, folikel sekunder dan folikel tersier. Folikel primer oosit diselaputi selapis sel folikel bentuk kubus. Terbentuk selaput oosit dibawah lapisan folikel, disebut zona pellucida. Folikel sekunder oosit diselaputi 3-5 lapis sel folikel bentuk kubus disebut stratum granulosum. Folikel tersier volume stratum granulosum jadi lebih besar daripada folikel sekunder karena terbentuk celah pada beberapa tempat, celah itu berisi cairan disebut antrum.sel jaringan ikat stroma yang melingkup menyusun diri membentuk lapisan di sebelah luar stratum granulosa, sebelah dalam techa interna dan sebelah luar theca eksterna (Yatim, 1996).
                Folikel de Graaf disebut juga folikel matang, oosit di selaputi oleh sel folikel yang terdiri dari beberapa lapis berada dalam cumulus oophorus, satu tonjolan stratum granulosum ke arah antrum. Antrum kini jadi satu dan lebih luas daripada folikel tersier, rongganya berisi cairan liquor folliculi. Lapisan sel folikel yang menyelaputi oosit disebut dengan corona radiata (Yatim, 1996).
                ovarium 1
Gambar folikel de Graaf
(Iqbal, 2007)
Corpus luteum atau badan kuning berasal dari folikel de Graaf yang ovumnya telah berovulasi. Badan itu berwarna kuning karena sel granulosanya yang mengandung pigmen lipokrom yang berwarna kuning. Corpus luteum ada dua macam yaitu corpus luteum spurium dan corpus luteum verum. Strukturnya tak beda hanya saja hadirnya dalam ovarium yang berbeda (Partodihardjo, 1992).
Seperti halnya pada jantan, oogenesis pun mempunyai tiga tahap yaitu : proliferasi, meiosis dan transformasi atau pematangan. Yang sangat menyolok antara kedua jenis kelamin adalah spermatogenesis berlangsung setelah akil baligh sedangkan oogenesis sudah mulai semasa embrio awal, terhenti sebagian waktu lahir dan dilanjutkan setelah akil baligh. Bedanya lagi ini terutama pada orang dan Mammalia piara, jantan tidak memiliki daur pembiakan yang jelas sedang betina ada memiliki daur itu. Daur itu berlangsung 28 hari rata-rata pada orang dan ditandai dengan terjadinya secara berkala menstruasi (Partodihardjo, 1992).
Image714
                Gambar proses oogenesis
             (Iqbal, 2007)

oogenesis 





               



  Gambar proses oogenesis secara singkat
               (Iqbal, 2007)





















BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari praktikum tentang gametogenesis kali ini adalah sebagai berikut :
1.       Spermatogenesis terjadi di dalam tubulus seminiferus. Spermatogonium terletak di daerah dekat membran basalis. Ukuran dari spermatogonium relatif kecil dan berbentuk agak oval. Setelah spermatogonium nampak spermatosit I yang berukuran paling besar dan berbentuk bulat, letaknya agak menjauh dari membran basalis. Pada bagian selanjutnya terlihat adanya spermatosit II yang ukurannya setengah dari spermatosit I. Bentuknya sama seperti pada spermatosit I yaitu berbentuk bulat dan letaknya mendekati lumen. Kemudian pada daerah lumen nampak adanya spermatozoid yang bergerombol di dalam sel sertoli. Pada preparat kemarin terlihat sel sertoli terletak di antara spermatogonium.
2.       Ada tiga tahap pertumbuhan folikel yaitu : folikel primordial, folikel tumbuh dan folikel de Graaf. Folikel primordial berada di paling pinggir cortex, folikel yang tumbuh dan yang matang berada di kedalaman cortex itu.
3.       Folikel primordial merupakan folikel utama yang terdapat sebelum lahir, terdiri atas sebuah oosit I yang di lapisi oleh selapis sel folikel berbentuk pipih. Folikel primer terdiri dari sebuah oosit I yang di lapisi oleh selapis sel folikel (sel granulosa) berbentuk kubus. Antara oosit dan sel-sel granulosa dipisahkan oleh zona pelusida. Folikel sekunder terdiri dari sebuah oosit I yang dilapisi oleh beberapa lapis sel granulosa. Folikel tersier volume stratum granulosum yang melapisi oosit I bertambah besar atau banyak. Terdapat beberapa celah (antrum) di antara sel-sel granulosa. Jaringan ikat stroma yang terdapat di luar stratum granulosa menyusun diri membentuk teka interna dan eksterna. Folikel matang (folikel Graaf) berukuran paling besar, antrum menjadi sebuah rongga besar, berisi cairan folikel. Oosit dikelilingi oleh sel granulosa yang disebut korona radiata, dihubungkan dengan sel-sel granulosa tepi oleh tangkai penghubung yang disebut kumulus ooforus.
4.       Corpus luteum atau badan kuning berasal dari folikel de Graaf yang ovumnya telah berovulasi. Badan itu berwarna kuning karena sel granulosanya yang mengandung pigmen lipokrom yang berwarna kuning. Corpus luteum ada dua macam yaitu corpus luteum spurium dan corpus luteum verum.
5.       Oogenesis pun mempunyai tiga tahap yaitu : proliferasi, meiosis dan transformasi atau pematangan. Yang sangat menyolok antara kedua jenis kelamin adalah spermatogenesis berlangsung setelah akil baligh sedangkan oogenesis sudah mulai semasa embrio awal, terhenti sebagian waktu lahir dan dilanjutkan setelah akil baligh
6.       Sel sertoli terletak di antara spermatogonia, tegak pada lamina basalis dan puncaknya mencapai lumen. Sel sertoli berfungsi untuk melindungi dan memberi nutrisi sel-sel spermatogenik, memakan sel-sel spermatogenik yang abnormal atau sisa spermatid, menggetahkan lendir yang ikut membina plasma semen, menggetahkan hormon estrogen, dan menggetahkan ABP untuk mengikat androgen dari sel leydig. Sel leydig berbentuk bundar atau polygonal dan inti berada ditengah dan sitoplasma banyak mengandung butiran lemak. Di dalam sel itu dihasilkan hormon kejantanan, androgen atau testosteron





DAFTAR PUSTAKA
Junquiera, Luis C. Carneiro Jose. 1980. Histologi Dasar Edisi Ketiga. Alih bahasa Adji Dharma. Jakarta : EGC
Kholil, Kholifah. 2009. Petunjuk Praktikum Sruktur Perkembangan Hewan II. Malang : Uin Press
Mukayat, Djarubita. 1984. Reproduksi Hewan. Surabaya : IKIP Press
Partodihardjo, Soebadi. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta : Mutiara Sumber Widya
Sudarwati, S. 1993. Perkembangan Hewan. Bandung : ITB
Yatim, W. 1990. Reproduksi Dan Embriologi. Bandung : Tarsito
Yatim, Wildan. 1996. Histologi. Bandung : Tarsito



Tidak ada komentar:

Posting Komentar