BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sel kelamin (gamet) merupakan hasil
proses gametogenesis. Gamet jantan disebut spermatozoid dan gamet betina
disebut sel telur. Spermatozoa diproduksi di dalam tubulus seminiferus testis.
Spermatozoid vertebrata terdiri atas bagian kepala, leher, bagian tengah dan
ekor yang berupa flagel panjang. Sperma hewan-hewan yang berbeda, berbeda pula
dalam ukuran, bentuk dan mobilitasnya. Bentuk spermatozoid adalah spesifik
spesies, perbedaannya terutama terletak pada bentuk kepalanya yaitu dari bulat
pipih sampai panjang lancip (Kholil, 2009).
1.2 Rumusan
Masalah
Rumusan masalah dari
praktikum kali ini adalah :
1.
Bagaimana mengenal
struktur morfologi spermatozoid pada kambing,
katak dan merpati?
2.
Bagaimana mengamati
perbedaan sel kelamin yang di ambil dari bagian-bagian sistem reproduksi yang
berbeda?
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum
kali ini adalah :
1.
Untuk mengenal struktur
morfologi spermatozoid pada kambing,
merpati dan katak
2.
Untuk mengamati
perbedaan sel kelamin yang di ambil dari bagian-bagian sistem reproduksi yang
berbeda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Reproduksi
Reproduksi merupakan salah satu
ciri aktivitas makhluk hidup yang bertujuan untuk melestarikan jenisnya. Sistem
reproduksi disebut juga sistem perkembangbiakan atau sistem genetalia. Sistem
ini berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin (gamet), menyalurkan gamet jantan
dan betina dan pada kelompok hewan betina tertentu berfungsi pula untuk
memelihara embrio yang berkembang di dalamnya (Kholil, 2009).
Secara umum sistem reproduksi
vertebrata terdiri atas : 1) kelenjar kelamin (gonad), yang merupakan organ
utama dalam sistem ini. 2) saluran reproduksi. 3) kelenjar seks asesori. Pada
mamalia terdapat pula organ kelamin luar (Kholil, 2009).
Reproduksi
vertebrata pada umumnya sama, tetapi karena tempat hidup, perkembangan anatomi,
dan cara hidup yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan pada proses
fertilisasi. Misalnya hewan akuatik pada umumnya melakukan fertilisasi di luar
tubuh (fertilisasi eksterna), sedangkan hewan darat melakukan fertilisasi di
dalam tubuh (fertilisasi interna) (Hafez, 1993).
Reproduksi atau pembiakkan adalah
memperbanyak diri atau berketurunan. Bertujuan untuk mempertahankan kehadiran
spesies di alam. Individu di kalangan penduduk suatu spesies suatu ketika akan
mati sebagai ciri kehidupan. Karena itu jumlah penduduk itu akan susut dan jika
terus begitu mereka bisa punah. Karena itu sebelum setiap individu mati ia
harus berketurunan atau beranak dulu. Anak harus lebih banyak dari parent
(tetua). Karena hidup itu banyak menempuh tantangan dan bahaya terutama bagi
anak yang masih lemah dan sederhana. Makin banyak anak yang dilahirkan makin
besar kesempatan selamat hidup sampai dewasa, lalu bereproduksi lagi
(Sudarwati, 1993).
Jumlah anak harus lebih banyak dari
yang memperanakkan, untuk menjaga kemungkinan banyaknya yang gagal atau yang
mati sebelum dewasa. Kian besar bahaya yang akan dihadapi anak mencapai tingkat
dewasa, kian banyak anak yang dilahirkan. Contoh anak Rodentia yang banyak
sekali pergolakan hidupnya : marmot, kelinci, tikus, mencit, bajing. Baik dalam
mencari makan, bersarang dan berlindung terhadap bencana alam, mereka bersaing
hebattermasuk dengan manusia. Mereka beranak banyak dan frekuensi beranak itu
pun tinggi (Jasin, 1984).
2.1.1 Reproduksi Merpati
(Columba
livia) Betina
Merpati betina tidak mempunyai organ
kopulasi secara khusus. Organ reproduksinya meliputi ovarium yang jumlahnya
hanya satu yang terletak sebelah kiri. Ovarium tersusun dari lapisan serosa dan
lapisan otot. Pada ovarium inilah tempat terbentuknya sel telur. Selain itu
oviduct yang terletak disebelah bawah dari ovarium. Oviduct kanan rudimenter
yang ukurannya lebih kecil dari oviduk yang satunya dan tidak berkembang.
Histologi dari oviduk adalah tersusun atas lapisan peritoneal eksternal, otot
longitudinal luar, sirkuler dalam, jaringan pengikat, dan lapisan mukosa.
Oviduk dapat mensekresikan albumen pada saat pembentukan telur. Oviduk pada
saat masih muda lurus, makin tua makin berkelok-kelok. Oviduk bermuara pada
kloaka yang merupakan pertemuan antara organ kopulasi dengan anus. Uterus
sebenarnya bukan merupakan uterus yang sebenarnya karena berbeda dengan uterus
pada mamalia karena uterus pada merpati hanya berupa kelenjar kerabang. Pada
uterus mempunyai banyak kelenjar yang membentuk kulit telur (Mukayat, 1984).
Pada burung betina memiliki sepasang
ovarium, kanan dan kiri. Ovarium kanan tidak berkembang (mengalami athropis),
demikian juga saluran telurnya. Dari ovari menjulur oviduct panjang
berkelok-kelok, lubang oviduct disebut ostium
abdominalis. Uterus yang sebenarnya belum ada. Fertilisasi terjadi di dalam
tubuh dengan jalan kopulasi (Jasin, 1994).
Oviduk yang berkembang
hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding
tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior
adalah infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom
sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah
magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan
membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan
cangkang kapur (Nalbandov, 1990).
2.1.2 Mencit Betina
Sistem
reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium pada beberapa hanya satu) dan saluran
reproduksi betina. Pada mamalia termasuk mencit dilengkapi organ kelamin luar
(vulva) dan kelenjar susu (Partodihardjo, 1992).
Pada
mencit terdapat sepasang ginjal, terdapat dua ureter dan satu kantong kemih.
Ovariumnya berjumlah satu pasang dan rahimnya berbentuk memanjang. Cervik
terletak dibawah rahim dan vagian terletak dibawah cervik (Sudarwati, 1993).
Pada nonpremata oviduk bagian
posterior berdilatasi membentuk uterus yang mensekresikan bungkus telur. Oviduk
menuju ke sinis urogenital dan bermuara di kloaka. Sedangkan pada mamalia yang
lain termasuk pada mencit betina duktus Muller membentuk oviduk, uterus, dan vagina.
Bagian anterior oviduk (tuba falopi) membentuk infundibulum yang terbuka kearah
rongga selom (Hafez, 1984).
2.1.3
Katak Betina
2.1.4
Kambing betina
2.2 Kajian Keislaman
BAB
III
METODE
PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum kali ini
dilaksanakan pada hari Kamis Tanggal 20 April 2010 jam 15.00-17.00 WIB Di Laboratorium
Pendidikan Biologi B Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
(UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
3.2
Alat
dan Bahan
3.2.1 Alat
Adapun alat-alat
yang digunakan dalam praktikum tentang sistem reproduksi adalah
1. Paapan Seksi 1 buah
2. Gunting 1 buah
3. Jarum Pentul 6 buah
4. Silet 1 buah
5. Sarung Tangan Sepasang
3.2.2
Bahan
Adapun bahan-bahan
yang digunakan dalam praktikum tentang sistem reproduksi adalah:
1. Kloroform secukupnya
2. Merpati jantan (Columba livia)
1 Ekor
3. Katak Betina 1 Ekor
4. Kambing Betina 1 ekor
5.
3.3 Cara Kerja
Adapun
cara kerja pada praktikum tentang sistem reproduksi adalah :
1.
Dimatikan hewan burung
dengan dipotong lehernya pakai silet dan mencit, katak dengan kloroform sedangkan.
2.
Diletakkan hewan diatas papan seksi dengan
bagian ventral dihadapkan ke atas, lalu ditusuk kakinya dengan jarum pentul.
3.
Diamati organ kelamin luarnya Pada betina : lubang vagina, klitoris.
4.
Dibedah abdomen hewan kemudian dicari dan di amati organ-organ reproduksi
internalnya.
3.3.2 Untuk hewan betina
1. Gonad betina : ovarium. Diperhatikan bentuk dan
ukurannya kemudian dibandingkan dengan gonad jantan.
2. Saluran reproduksi : oviduk (tuba falopii), uterus,
vagina.
3. Kelenjar asesori : kelenjar Bartholin (terletak
disebelah posterior dari lubang vagina, sulit dilihat, kelenjar klitoris.
4. Setelah itu dibuat gambar pengamatan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
|
Gambar
pengamatan
|
Gambar
literatur
|
Keterangan
|
|
Merpati (Columba
livia) Betina
|
![]()
(Partodihardjo,
1992)
|
1. Ginjal berjumlah sepasang
2. Ovarium berjumlah seapasang
3. Oviduct berada ditengah ginjal
4. Rektum dan saluran reproduksi bertemu pada kloaka
5. Mempunyai vagina
6. Mempunyai uterus, isthmus dan infundibulum
|
|
Katak Betina
|
|
|
|
Mencit (Mus musculus)
Betina
|
![]()
(Iqbal,
2007)
|
1. Ginjal berjumlah sepasang
2. Mempunyai dua ureter dan satu kantong kemih
3. Ovarium berjumlah sepasang
4. Mempunyai cervik, rahim, uretra dan vulva
5. Vagina berada dibawah cervik
|
|
Kambing Betina
|
|
|
4.2 Pembahasan
Untuk
mempertahankan jenisnya maka suatu organnisme akan melakukan perkembangbiakan.
Sistem yang berperan dalam perkembangbiakan hewan adalah sistem reproduksi.
Sistem reproduksi pada vertebrata adalah sistem reproduksi seksual. Secara umum
sistem reproduksi pada vertebrata terdiri atas kelenjar kelamin (gonad),
saluran reproduksi, dan kelenjar seks aksesori (pada mamalia). Hewan-hewan yang
melakuakan fertilisasi secara internal, yang jantan memiliki organ kopulatoris
yang berfungsi untuk menyalurkan sperma dari organisme jantan ke saluran
reproduksi betina. Organ utama penyusun sistem reproduksi adalah gonad. Pada
hewan jantan, gonadnya berupa testis sedangkan pada yang betina disebut
ovarium. Gonad berfungsi sebagai penghasil sel kelamin (sel gamet). Gamet
jantan disebut spermatozoa sedang yang betina sel telur (ovum) (Partodihardjo,
1992).
4.2.1
Sistem Reproduksi Merpati (Columba livia)
Pada Merpati Betina
Pada
pengamatan merpati betina kemarin kami hanya menemukan satu ovarium yang
terletak disebelah kiri. Ovarium berwarna kuning dan berhubungan dengan kloaka.
Pada merpati betina kami menemukan dua ginjal yang terletak dibawah ovarium,
ada hubungan antara ginjal dan kloaka. Sedangkan oviduct berada di
tengah-tengah ginjal. Jadi oviduct menjulur dari ovarium, oviductnya panjang
dan juga berkelok-kelok. Pada merpati betina juga terdapat istmus yang
berfungsi untuk mensekresikan membran sel telur baik membran dalam maupun
membran luar. Uterus pada merpati digunakan untuk menghasilkan cangkang kapur.
Rektum dan saluran reproduksi bermuara pada kloaka.
Selain pada burung elang, ovarium aves yang
berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
Oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung,
dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa
bagian. Bagian anterior adalah infundibulum yang punya bagian terbuka yang
mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di
posteriornya adalah magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus
yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland
untuk menghasilkan cangkang kapur (Nalbandov, 1990)
Pada
burung merpati betina memiliki sepasang ovarium, kanan dan kiri. Ovarium kanan
tidak berkembang (mengalami athropis), demikian juga saluran telurnya. Dari
ovari menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, lubang oviduct disebut ostium abdominalis. Uterus yang
sebenarnya belum ada. Fertilisasi terjadi di dalam tubuh dengan jalan kopulasi
(Jasin, 1994).
Fertilisasi
yang terjadi adalah fertilisasi internal, sebelum telur dikeluarkan mendapat
penutup albumin dan cangkang dalam oviduk. Masa inkubasi 16 – 18 hari. Burung
muda yang baru menetas berada dalam kondisi yang sangat lemah, disebut kondisi
altrisial. Anak merpati yang baru menetas sedikit sekali bulu kapasnya.
Merpati muda dapat terbang 4 minggu kemudian (Rahmanto, 2001).
Sebagai hewan opivarus burung merpati menghasilkan telur dan
mengeraminya. Sel telur yang dilengkapi kuning telur dan memiliki ukuran yang
relatif besar. Bergerak melalui saluran telur (ductus ovarium) kuning telur
dibungkus oleh albumen (putih telur) dan pada bagian luarnya dibungkus oleh
selaput tipis yang disebut kerabang.
Menjelang keluar , dibungkus lagi dengan cangkang yang terdiri dari senyawa
kalsium karbonat (CaCo3). Masih ada lapisan terakhir yang disebut pernis yang
berfungsi untuk menutup pori-pori pada cangkang telur. Degan lapisan tersebut
bakteri sukar masuk ke dalam telur dan mengurangi penguapan air dalam telur (Soeseno,
1990).

Gambar
Sistem Reproduksi Pada Merpati (Columba livia) Betina
(Partodihardjo,
1992)
4.2.2
Sistem Reproduksi Mencit (Mus musculus)
Pada Mencit Betina
Pada pengamatan mencit betina kemarin kami menemukan
sepasang ginjal yang masing-masing dibawahnya langsung terdapat ovarium dan
oviduct (tubang falopi). Ovarium disini berjumlah satu pasang dan bentuk
rahimnya adalah memanjang dan dibawah rahim terdapat cervik dan dibawah cervik
terdapat vagina. Uretra berhubungan langsung dengan kandung kemih. Pada mencit betina juga terdapat vulva atau
organ kelamin luar.

Gambar Sistem Reproduksi Mencit (Mus musculus) Betina
(Iqbal, 2007)
Sistem reproduksi betina terdiri atas
sepasang ovarium pada beberapa hanya satu) dan saluran reproduksi betina. Pada
mamalia termasuk mencit dilengkapi organ kelamin luar (vulva) dan kelenjar susu (Partodihardjo, 1992).
Ovarium
berjumlah sepasang, merupakan organ yang kompak, dan terletak di dalam rongga pelvis. Pada mencit terdapat sepasang ginjal, terdapat dua ureter dan satu
kantong kemih. Ovariumnya berjumlah satu pasang dan rahimnya berbentuk
memanjang. Cervik terletak dibawah rahim dan vagian terletak dibawah cervik
(Sudarwati, 1993).

Gambar Sistem Reproduksi Mencit (Mus musculus) Betina
(Iqbal, 2007)
4.2.4
Perbandingan Sistem Reproduksi Pada Merpati (Columba
livia) Betina dan Mencit (Mus
musculus) Betina, katak betina dan kambing Betina
Perbandingan
pada merpati betina dan mencit betina,katak betina dan kambing betina adalah
pada merpati betina ovariumnya sebenarnya berjumlah sepasang, tetapi pada
praktikum kemarin kita hanya menemukan satu ovarium yang terdapat disebelah
kiri. Sedangkan pada mencit betina kita menemukan sepasang ovarium yang berada
dibawah ginjal. Pada merpati betina oviduct berada ditengah-tengah ginjal
sedangkan pada mencit oviduct berada di bawah ovarium. Pada merpati betina
tidak terdapat vagina, yang ada adalah kloaka. Sedangkan pada mencit betina
terdapat vagina yang terletak dibawah cervik dan juga mempunyai vulva.
Selain
pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan terletak
di bagian dorsal rongga abdomen. Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang
hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding
tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior
adalah infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom
sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah
magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan
membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan
cangkang kapur (Nalbandov, 1990).
Ovarium berjumlah sepasang, merupakan organ
yang kompak, dan terletak didalam rongga pelvi, saluran reproduksi, pada
monotremata oviduk uviduk hanya sebelah kiri yang berasal dari duktus Muller.
Oviduk bagian posteriornya berdilatasi membentuk uterus yang mensekresikan
bungkus telur. Oviduk menuju ke sinis urogenital dan bermuara di kloaka. Pada
mamalia yang lain duktus Muller membentuk oviduk, uterus, dan vagina. Bagian
anterior oviduk (tuba falopi) membentuk infundibulum yang terbuka kearah rongga
selom (Hafez, 1984).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang
dapat kita ambil dari praktikum tentang akar kali ini adalah sebagai berikut :
1. Pada
hewan merpati betina terdapat sepasang ovarium. Ovarium berwarna kuning dan
berhubungan dengan kloaka. Pada merpati betina ditemukan dua ginjal yang
terletak dibawah ovarium, ada hubungan antara ginjal dan kloaka. Sedangkan
oviduct berada di tengah-tengah ginjal. Jadi oviduct menjulur dari ovarium,
oviductnya panjang dan juga berkelok-kelok. Pada merpati betina juga terdapat
istmus yang berfungsi untuk mensekresikan membran sel telur baik membran dalam
maupun membran luar. Uterus pada merpati digunakan untuk menghasilkan cangkang
kapur. Rektum dan saluran reproduksi bermuara pada kloaka.
2. Ovarium
berjumlah sepasang, merupakan organ yang kompak, dan terletak di dalam rongga pelvis. Pada mencit terdapat sepasang ginjal,
terdapat dua ureter dan satu kantong kemih. Ovariumnya berjumlah satu pasang
dan rahimnya berbentuk memanjang. Cervik terletak dibawah rahim dan vagian
terletak dibawah cervik.
3. Perbandingan
pada merpati betina, mencit betina, katak betina dan kambing betina adalah pada
merpati betina ovariumnya sebenarnya berjumlah sepasang, tetapi pada praktikum
kemarin kita hanya menemukan satu ovarium yang terdapat disebelah kiri.
Sedangkan pada mencit betina kita menemukan sepasang ovarium yang berada
dibawah ginjal. Pada merpati betina oviduct berada ditengah-tengah ginjal
sedangkan pada mencit oviduct berada di bawah ovarium. Pada merpati betina
tidak terdapat vagina, yang ada adalah kloaka. Sedangkan pada mencit betina
terdapat vagina yang terletak dibawah cervik dan juga mempunyai vulva.
DAFTAR PUSTAKA
Blakely. 1998. Vertebrata. Jakarta
: UI Press
Hafez, E. S. E. 1993.
Reproduktion In Farm Animals. USA : Lea and Febiger
Iqbal, 2007. http://one.indoskripsi.com/content/anatomi-dan-fungsi-reproduksi-hewan-jantan.
Di akses tanggal 3 Mei 2009 jam 16.00
Jasin, Maskoeri. 1984.
Sistematika Hewan Invertebrata Dan Vertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya
Junquiera, Luis C. Carneiro Jose.
1980. Histologi Dasar Edisi Ketiga. Alih bahasa Adji Dharma. Jakarta
: EGC
Kholil, Kholifah. 2009. Petunjuk
Praktikum Sruktur Perkembangan Hewan II. Malang : Uin Press
Mukayat, Djarubita. 1984. Reproduksi Hewan.
Surabaya : IKIP Press
Nalbandov. 1990. Fisiologi Reproduksi Pada Mamalia Dan
Unggas. Jakarta : UI Press
Partodihardjo,
Soebadi. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta : Mutiara Sumber Widya
Rahmanto. 2001. Berternak
Dan Mencetak Merpati Menjadi Jago Balap Dan Raja Awan. Yogyakarta :
Kanisius
Sadler, TW. 1988. Embriologi
Kedokteran Edisi 5. Alih bahasa Irwan Susanto. Jakarta : EGC
Soeseno, Ari. 1990.
Memelihara Dan Berternak Merpati. Jakarta : Swadaya
Sudarwati, S. 1993. Perkembangan
Hewan. Bandung : ITB
Sutejo. 2002. Merpati
Balap. Jakarta : Swadaya
Yatim, W. 1990. Reproduksi Dan Embriologi. Bandung
: Tarsito
LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR
PERKEMBANGAN HEWAN II
“ SISTEM REPRODUKSI BETINA “
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2010


Tidak ada komentar:
Posting Komentar