Jumat, 28 Februari 2014

LAPORAN PRAKTIKUM
“STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN I“
DAUN TUNGGAL (FOLIUM SIMPLEX)





 




JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
       Daun merupakan salah satu bagian tumbuhan yang sangat  penting umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.Daun tidak hanya satu macam dan setiap daun berbeda satu sama lain mulai dari bentuk daun,warna daun,jenis daun,bangun daun,bagian penyusun daun,ujung daun,pangkal daun,tepi daun,susunan tulang daun,tulang daun dan juga beberapa jenis daun yang mempunyai alat-alat tambahan(Hembing, 1994).
       Dengan adanya praktikum pengenalan daun ini kita akan mengetahui secara detail kesemua perbedaan-perbedaan tersebut sehingga tidak ada lagi kesalahan dalam menggolongkan sifat-sifat daun dan tidak hanya mendapat materi tetapi dapat melihat secara langsung.
1.2 Tujuan
       Adapun tujuan praktikum pengenalan daun ini adalah mengenal bagian-bagian daun (folium), bangun daun (circumscription), tangkai (petiolus), pelepah (vagina), ujung (apex), pangkal (basis), tepi daun (margo folii), susunan tulang daun (nurvatio), daging daun (intervenum) dan warna daun.






BAB II
 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Daun
            Daun merupakan merupakan bagian tumbuhan yang melakukan fotosintesis, yaitu mensintesa gula (glukosa) dari air yang diambil dari tanah dan gas asam arang yang diambil dari udara dangan mendapat energi dari cahaya matahari (Sujana, 2007).

             Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia (Anynomous, 2008).

           Daun merupakan suatu bagian tubuh tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain  pada tubuh tumbuhan.Bagian batang tempat duduknya daun dinamakan buku (nodus), dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang daun dinamakan ketiak daun (axilla) (Tjitrosoepomo, 1985).
2.1.2        Morfologi Daun
            Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air (Anynomous, 2008).
Secara morfologi dan anatomi daun itu merupakan organ tumbuhan yang paling berfariasi. Batasan secara menyeluruh dari semua tipe daun terlihat pada tumbuhan disebut filom (Arber, 1950).

 Daun terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan daun bertulang dan berurat-urat, antara tulang dan urat tertutup daging daun. Daging daun terdiri dari kumpulan sel-sel yang tak terhingga banyaknya. Daun letaknya bergantian, tidak berdaun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin berdekatan sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran.
Macam-macam bentuk daun:
1.    Lonjong dan ujungnya seperti mata tombok.
2.    Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.
3.    Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombok.
4.    Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.
Tepi daun biasanya halus, tetapi kadang-kadang, sedikit bergelombang atau melipat atau menggulung. Panjang helaian daun 8-40 cm dan lebarnya 2-12,5 cm, tergantung varietas dan kesuburannya. jumlah tulang daun yang kedua (cabang) 18-30 pasang. Daun yang masih muda biasanya bewarna kemerahan yang dikemudian hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah atas berubah menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian permukaan bawah bewarna hijau muda. Umur daun bisa mencapai 1 th atau lebih (Mulyani, 2000).               
Daun dibagi menjadi daun tunggal dan daun majemuk bergantung pada jumlah anak daun yang muncul pada tangkainya atau lebih anak daun, pada daun majemuk tangkainya yang umum disebut sumbu daun (rakis) jika anak daun muncul dari sisi- sisi rakis daun disebut bersirip (pinata). Jika muncul dari pusatnya seperti jari- jari disebut menjari (palamata pinggir daun and juga anakl dauunnya dapat rata atau dengan berbagai takaran. Walaupun kebanyakan daun merupakan tonjolan yang dorsiventral, apat juga memipih secara lateral seperti pada iris, hampir silindrs seperti pada sansevleria cylindrica atau apat juga berbentuk tabung yang aneh seperti pada beberapa tumbuhan penangkap serangga. Pada beberapa tumbuhan, seperti pada kebanyakan jenis acacia yang asalnya dari australia, helai daunnya tereduksi dan dari sisanya berkembang memipih seperti pertumbuhan daun. Tanda paling awal akan adanya perkembangan daun pada gymnospermae dan angyospermae biasanya adalah pertumbuhan sel disalah satu dari ketiga lapis terluar,didekat permukaan apex tajuk, pembelahan periklinal yang diikuti dengan pertumbuhan sel anak menyebabkan tumbuhnya tonjolan yaitu primordia daun, sedangkan pembelahan antiklinal meningkatkan luas permukaan primordia tersebut. Kedua macam pembelahan itu di perluka untuk perkembangan daun lebih lanjut dan untuk pertumbuhan bagian lainnya. Bakal daun tidak berkembang secara acak disekitar apex tajuk, sesungguhnya setiap spesies memiliki susunan yang khas disebut filotaksis sehingga letak daun saling berhadap atau berslang- seling (Richards, 1969).
2.1.3        Warna Daun
       Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur) (Anynomous, 2008).
       Walaupun umum telah maklum, bahwa daun itu biasanya berwarna hijau, tetapi tidak jarang pula kita jumpai daun yang warnanya tidak hijau, lagi pula warna hijau pun dapat memperlihatkan banyak variasi atau nuansa. Sebagai contoh  antara lain disebut daun yang berwarna merah,hijau bercampur atau tertutup warna merah,hijau tua dan hijau kekuning-kuningan (Tjitrosoepomo, 1985).
2.1.4        Fungsi Daun
  1. Tempat terjadinya fotosintesis,pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis             pada jaringan parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesisi terjadi pada jaringan spons
  2. Sebagai organ pernapasan.Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat keterangan di bawah pada Anatomi Daun).
  3. Tempat terjadinya transpirasi.
  4. Tempat terjadinya gutasi
  5. Alat perkembangbiakkan vegetatif. Misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas daun) (Anonymous, 2008).










BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan

Gambar
Literatur
Keterangan

Daun pepaya (Carica papaya)















Ket:
1.Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)








http://tbn1.google.com/images?q=tbn:mIcBcmJUdyWNhM:http://suaramerdeka.com/cybernews/smcsehat/img/200802204001_pepaya.jpg





(Hembing, 2006)

1.      Bulat(Orbikularis)
2.      Tunggal
3.      Helaian(lamina) dan tangkai(petiolus)
4.      Runcing(acutus))
5.      Berlekuk(emarginatus)
6.      Berbagi (palmatipartitus)
7.      Menjari(palminervis)
8.      Tipis lunak(herbaseus)
9.      Hijau tua
Tempuyung (Sanchus oleraceus)















Ket:
1..Helaian(lamina)





http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/gambar/tempuyung.jpg






(Hembing, 2006)

1.      Sudip(spathulatus)
2.      Tunggal
3.      Helaian(lamina)
4.      Membulat (rotundatus)
5.      Berlekuk (emarginatus)
6.      Berbagi (palmatipartitus)
7.      Menyirip(penninervis)
8.      Tipis seperti kertas (papyraceus)
9.      Hijau muda

Mangga(Mangifera indica)











Ket:
1.Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)



         





(Anonymous, 2008)

1.      Memanjang(oblongus)
2.      Tunggal
3.      Helaian(lamina) dan tangkai(petiolus)
4.      Meruncing(acuminatus)
5.      Meruncing(acuminatus)
6.      Rata
7.      Menyirip(penninervis)
8.      Perkamen(perkamenteus)
9.      Hijau tua

Sukun (Arthocarpus communis)














Ket:
1.Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)





   Buah sukun



(Anonymous, 2008)

1.      Jorong(ovalis)
2.      Tunggal
3.      Helaian(lamina) dan tangkai(petiolus)
4.      Meruncing(acuminatus)
5.      Tumpul(obtusus)
6.      Berbagi menyirip(pinnatipartitus)
7.      Menyirip(penninervis)
8.      Kertas(papyraceus)
9.      Hijau tua


Jarak pagar (Jatropha curica)












Ket:
1.Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)

          



http://tbn2.google.com/images?q=tbn:GO-yBmaRcVK8KM:http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/378/file/picture


(Soenanto, 2008)


1.      Perisai(peltatus)
2.   Tunggal
3.      Helaian(lamina) dan tangkai(petiolus)
4.      Meruncing(acuminatus)
5.      Berlekuk(emarginatus)
6.      Berlekuk menjari(palmatilobus)
7.      Menjari(palminervis)
8.      Tipis lunak(herbaseus)
9.      hijau muda

Talas (aracacae)












Ket:
1.Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)
3.Pelepah(vagina)


http://tbn0.google.com/images?q=tbn:gG78IIaC1OAvLM:http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/49/Talas.jpg



(Emir, 2006)

1.      Perisai(peltatus)
2.      Tunggal
3.      Helaian(lamina) tangkai(petiolus)dan pelepah(vagina)
4.      Tumpul(obtusus)
5.      Berlekuk(emarginatus)
6.      Rata
7.      Menyirip(penninervis)
8.      Tipis lunak(herbasceus)
9.      hijau

Mawar (Rosa sp)














Ket:
1.Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)
3.Stipula



      


(Emir, 2006)


1.      Bulat telur(ovatus)
2.      Majemuk
3.      Helaian(lamina) dan tangkai(petiolus)
4.      Meruncing(acuminatus)
5.      Tumpul(obtusus)
6.      Bergerigi(serratus)
7.      Menyirip(penninervis)
8.      Tipis lunak(herbaceus)
9.      Hijau tua
10.  Stipula


Karet kebo (Ficus elastica)













Ket:
1.Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)
3.Selaput bumbung(ocrea)










(Emir, 2006)

1.      Jorong (ovalis)
2.      Tunggal
3.      Helaian(lamina) dan tangkai(petiolus)
4.      Meruncing(acuminatus)
5.      Tumpul(obtusus)
6.      Rata
7.      Menyirip(penninervis)
8.      kulit/belulang(coriaceus)
9.      Hijau marun
10.  Selaput bumbung (ocrea)

Padi (Oryza sativa)













Ket:
1.Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)
3.Lidah-lidah(ligula)

http://www.tanindo.com/abdi15/image/hal12a.jpg




(Anonymous, 2008)



1.      Garis(linearis)
2.      Tunggal
3.      Helaian(lamina) dan pelepah(vagina)
4.      Runcing(acutus)
5.      Tumpul(obtusus)
6.      Rata
7.      Sejajar(rectinervis)
8.      Kertas(papyraceus)
9.      Hijau tua
10.  Lidah-lidah (ligula)

 Daun sirih ( Piper betle)













Ket:
1. Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)













Betel leaves
        

(Mulyani, 2000)


1.      Jantung(cordatus)
2.      Tunggal
3.      Helaian(lamina) dan tangkai(petiolus)
4.      Meruncing(acuminatus)
5.      Berlekuk(emarginatus)
6.      Rata
7.      Melengkung(cervinervis)
8.      Tipis lunak(herbaseus)
9.      hijau tua

Keterangan : 1. Bangun daun (circumscriptio)
                      2. Jenis daun
                      3. Bagian daun (folium)
                      4. Ujung daun (apex)
                      5. Pangkal daun (basis)
                      6. Tepi daun (margo folii)
                      7. Susunan tulang daun (nervatio)
                      8. Daging daun (intervenum)
                      9. Warna daun
                     10. Alat tambahan daun

3.2 Pembahasan
3.2.1 Daun pepaya (Carica papaya)
          Dari hasil praktikum dapat diketahui sifat-sifat daun antara lain:
                1. Bangun daun (Circumscriptio),         : bulat (Orbicularis)   
                      2. Jenis daun                                         : tunggal
                      3. Bagian daun (folium)                                    :helaian (Lamina)dan tangkai
                                                                                      (petiolus)
                      4. Ujung daun   (apex)                          : runcing ( Acutus)
                      5. Pangkal daun            (basis)                          : berlekuk (emarginatus)
                      6. Tepi daun      (margo folii)                : berbagi (palmatipats)
                      7. Susunan tulang daun(nervatio)         : menjari (palminervis)
           8. Daging daun (intervenum)               : tipis lunak (herbaceus)
                       9. Warna daun                                      : hijau tua
                     10. Alat tambahan daun                         : -
Daaun berkumpul di ujung batang dan ujung percabangan, tangkainya bulat, silindris, berongga, pangjang 25-100 cm. Helaian daun bulat telur dengan ediameter 25-75 cm, berbagi menjari, ujung runcing, pangkal berbentuk jantung atau berlekuk, tulang daun menonjol dipermukaan bawah.cuping-cuping daun berlekuk sampai berbagi tidak beraturan, tulang cuping daun menyirip (Hembing, 1944).

3.2.2 Daun tempuyung (Raphanus sativus)
         Dari hasil praktikum dapat diketahui sifat-sifat daun antara lain:
1. Bangun daun (Circumscriptio)          : bangun sudip (spathulatus)
                      2. Jenis daun                                         : tunggal
                      3. Bagian daun  (folium)                        : helaian (Lamina)
                      4. Ujung daun   (apex)                          : membulat (rotundatus))
                      5. Pangkal daun (basis)                         : berlekuk (emarginatus)
                      6. Tepi daun      (margo folii)                : berbagi (palmatipartitus)      
7. Susunan tulang daun (nervatio)        : menyirip (penninervis)
                      8. Daging daun             (intervenum)                : tipis kertas (papyraceus)
                      9. Warna daun                                       : hijau muda
                     10. Alat tambahan daun                         : -
     
Tanaman tempuyung (Sonchus arvensis L.), termasuk familia Compositae, tempuyung  merupakan tanaman liar, tumbuh ditempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindng, seperti ditebing- tebing, tepi saluran air, pinggir jalan, atau lapangan berumput. Dapat ditemukan pada ketinggian 50-1.650 m dpl. Tema menahun yang tumbuh tegak ini tingginya 0,6-2 m, mengandung getah putih, pahit, dengan akar tunggang yang kuat. Daun tunggal, bentuknya lonjong atau lanset dengan panjang 6-48 cm, lebar 3-12 cm, berbagi menyirip tidak teratur, berkumpul pada pangkal membentuk roset akar. Daun bagian atas lebik kecil dengan pangkal berbentuk jantung memeluk batang, warnanya kadang- kadang tampak semu ungu, duduknya berjauhan berseling. Batang muda dan daunnya terasa agak pahit, tetapi bisa dimakan sebagai lalap. Terdapat sedikit keanekaragaman pada tanaman ini, dimana yang berdaun kecil disebut lempung dan yang berdaun besar dengan tinggi batang sampai 2 m disebut rayana.(Hembing, 1994).

3.2.3   Mangga (Mangifera indica)
            Dari hasil praktikum dapat diketahui sifat-sifat daun antara lain:
1. Bangun daun (Circumscriptio),         : anset (lanceolatus)
                      2. Jenis daun                                         : tunggal
                      3. Bagian daun(folium)                         :helaian(Lamina),tangkai                                                                                                                                                (petiolus)
                      4. Ujung daun   (apex),                         : meruncing (acuminatus)
                      5. Pangkal daun (basis),                        : meruncing ( acuminatus)
                      6. Tepi daun      (margo folii)                : rata (integer)
                      7. Susunan tulang daun(nervatio)         : menyirip (palmatipats)
                      8. Daging daun             (intervenum)                : perkamen (parkamentaus)
                      9. Warna daun                                       : hijau tua
 10. Alat tambahan daun                                    : -
            Ciri-ciri fisiknya dari mangga adalah seperti berikut:
Daun Berwarna hijau, berselang-seling, dan mempunyai bentuk lonjong, dengan panjangnya sebanyak 15-35 cm dan lebarnya 6-16 cm. Ketika muda, warnanya jambu merah-jingga, tetapi berubah dengan cepatnya menjadi merah tua berkilat, dan kemudiannya hijau tua ketika matang daunnya yang muda dan berwarna coklat kelembayungan dapat dimakan mentah atau sebagai acar. Oleh orang jawa yang dimakan sebagai lauk dengan nasi adalah hanya daun muda dari varietas-varietas palem dodol, p. laliwiwa, dan p. sengir ; akan tetapi mungkin yang tersebut pertama harus diabaikan karena ia tajam rasanya dan dapat ditambahkan mangga kidang dan m. gurih yang juga dapat dimakan (Anonymou, 2008).

3.2.4  Sukun  (Artocarpus comunis)       
          Dari hasil praktikum dapat diketahui sifat-sifat daun antara lain:
      1. Bangun daun (Circumscriptio)             :  jorong (ovalis)
                  2. Jenis daun                                             : tunggal
 3. Bagian daun                                          :helaian(Lamina),tangkai
                                                                      (petiolus)             
                  4. Ujung daun (apex)                                : meruncing (acuminatus)
                  5. Pangkal daun (basis),                            : tumpul (obtusus)
                  6. Tepi daun (margo folii)                         : berbagi (palmatipartitus)
                  7. Susunan tulang daun (nervatio)            : menyirip (penninervis)
                  8. Daging daun (intervenum)                    : seperti kertas (papyraceus)
                  9. Warna daun                                           : hijau tua
                 10. Alat tambahan daun                             : -



Menurut Purnomo, 2005 secara umum daun mempunyai sifat seperti :
  1. Hanya terdapat pada batang dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan.
  2. Biasanya berbentuk tipis atau melebar dan berwarna hijau.
  3. Daun mempunyai umur terbatas, setelah gugr akan meninggalkan bekas pada batang.                                             
3.2.5  Jarak  (Jatropa curica)
           Dari hasil praktikum dapat diketahui sifat-sifat daun antara lain:
1. Bangun daun (Circumscripti)            : perisai (peltatus)
                      2. Jenis daun                                         : tunggal
                      3. Bagian daun (folium)                        :helaian(Lamina),tangkai    
                                                                                      (petiolus)    
                      4. Ujung daun   (apex)                          : meruncing Acuminatus)
                      5. Pangkal daun (basis)                         : berlekuk (emarginatus)
                    6. Tepi daun (margo folii)                     : berlekuk (palmatilobus)
                      7. Susunan tulang daun(nervatio)         : menjari (palminervis)
                      8. Daging daun             (intervenum)                : tipis lunak (herbaceus)
                      9. Warna daun                                       : hijau                     
 10. Alat tambahan daun                        : -

           Perdu atau pohon kecil, bercabang-cabang tidak teratur,tinggi sekitar 1–7 meter. Batangnya berkayu, silindris,bercabang, berkulit licin, memiliki tonjolan-tonjolan bekas tangkai yang gugur.Bila dipatah-patahkan atau terluka,batangnya akan mengeluarkan getah putih,kental dan agak keruh. Daunnya  tunggal, tersebar disepanjang batangnya. Permukaan atas dan bawah  berwarna hijau, tetapi permukaan bawah lebih pucat daripermukaan atas. lebar, berbentuk jantung atau bulat telur melebar, dengan panjang dan lebar hampir sama, yaitu sekitar 5–15 cm. Helai bertoreh, berlekuk bersudut 3 atau 5. Pangkal berlekuk dan ujungnya meruncing. Tulang menjari dengan 5–7 tulang utama. Tangkai  panjang, sekitar 4–15 cm. Bunga majemuk bentuk malai, berwarna kuning kehijauan, berkelamin tunggal, berumah satu. Baik bunga jantan maupun betina tersusun dalam rangkaian berbentuk cawan, muncul di ujung batang atau di ketiak. Kelopak 5 buah berbentuk bulat telur, panjang sekitar 4 mm. Benang sari mengelompok pada pangkal, warna kuning. Tangkai putik pendek berwarna hijau, dan kepala putik melengkung keluar berwarna kuning.Mahkota 5 buah, berwarna agak keunguan (Anonymous,  2008).

3.2.6 Talas (Colocasia giganteum)
          Dari hasil praktikum dapat diketahui sifat-sifat daun antara lain:
1. Bangun daun(Circumscriptio)        : Perisai
                        2. Jenis daun                                       : tunggal  
3. Bagian daun (folium)                      :Helaian(lamina),tangkai    (petiolus) dan pelepah
                       4. Ujung daun (apex)                           : tumpul                    
                       5. Pangkal daun (basis),                       : berlekuk (emarginatus)
                       6. Tepi daun (margo folii)                    : rata
                       7. Susunan tulang daun(nervatio)        :menyirip
                       8. Daging daun (intervenum)               :tipis lunak
                       9. Warna daun                                      : hijau muda
  10. Alat tambahan daun                                   : -
Talas atau talas bogor (Colocasia giganteum Hook., suku talas-talasan atau Araceae) merupakan tumbuhan penghasil umbi populer yang banyak ditanam terutama di wilayah Indonesia bagian barat. Talas mirip dengan taro namun menghasilkan umbi yang lebih besar.Daun talas berbentuk perisae yang besar. Daun ini dapat digunakan sebagai pelindung kepala bila hujan. Permukaan daunnya ditumbuhi rambut-rambut halus yang menjadikannya kedap air karena air akan mengalir langsung meninggalkan permukaan daun.Umbi talas dapat diolah dengan direbus atau digoreng setelah dipotong-potong kecil. Daun talas dapat dipakai sebagai pembungkus. Daun talas juga dapat dimakan dan dijadikan pembungkus makanan yang dikenal sebagai buntil (Anonymous, 2008).
3.2.7    Mawar (Rosa sp)
             Dari hasil praktikum dapat diketahui sifat-sifat daun antara lain:
1. Bangun daun (Circumscripti)            : bulat telur (ovatus)
                      2. Jenis daun                                         : majemuk
                      3. Bagian daun (folium)                                    :helaian(Lamina),tangkai                                                                                              (petiolus)
                      4. Ujung daun   (apex)                          : meruncing (acuminatus)
          5. Pangkal daun (basis),                        : tumpul (obtusus)
                      6. Tepi daun (margo folii)                     : bergerigi (serratus)
                      7. Susunan tulang daun (nervatio)        : menyirip (penninervis)
                      8. Daging daun             (intervenum)                : seperti kertas (papyraceus)
                      9. Warna daun                                       : hijau muda
 10. Alat tambahan daun                                    : stipula

Mawar adalah tanaman semak dari ganus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman mamanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter. Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemukn yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun. Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak (Anonymous, 2008).

3.2.8  Karet (Vicus elastica)
          Dari hasil praktikum dapat diketahui sifat-sifat daun antara lain:
                      1. Bangun daun (Circumscriptio)          : jorong (ovalis)
                      2. Jenis daun                                         : tunggal
                      3. Bagian daun                                      :helaian(Lamina),tangkai                                                                                              (petiolus)
                      4. Ujung daun   (apex)                          : meruncing (Acuminatus)
          5. Pangkal daun (basis                       : tumpul(obtusus)
                      6. Tepi daun (margo folii)                     : rata (integer)
                      7. Susunan tulang daun (nervatio)        : menyirip
          8. Daging daun (intervenum)                :belulang (coriaceus)  
          9.Warna daun                                        :hijau marun                 
 10. Alat tambahan daun                                    :selaput bumbung (ocrea)

Pohon bergetah ini tumbuh tegak  tinggi 1-5 m. Ranting bulat silindris, berongga, gundul.bertangkai 2,5- 5 cm, pangkal membulat, ujung menyempit, cukup tumpul, tepi rata. Sisi kiri kanan tulang daun tengah dengan 6- 12 tulang daun samping. Tulang daun kedua belah sisi menyolok karena warnanya yang pucat, bertangkai pendek, pada pangkalnya dengan 3 daun pelindung, Sebagai pohon yang besar, jarak cabang satu dengan yang lain cukup jauh. Daunnya tunggal bentuk oval dan cukup tebal. Panjang daun mencapai 10-15 cm. Warna daunnya beragam, hijau bebercak putih, merah marun bebercak putih, dan hijau marun (kemerahan).tanaman ini tumbuh baik di iklim tropis dan panas dengan sinar matahari langsung dan perolehan air yang kuncup. Lakukan pencakokan batang untuk memperbanyanya. Tanaman ini tahan sebagai tanaman dalam ruangan (Emir, 2006).
            Pohon bergetah ini tumbuh tegak dengan banyak cabang di kiri kanan. Sebagai pohon yang besar, jarak cabang satu dengan yang lain cukup jauh. Daun tunggal berbentuk oval dan cukup tebal. Panjang daun bisa mencapai 10-15 cm, warna daun beragam, hijau berbecak putih, merah marun bebercak putih, hijau marun (kamerahan) (Emir, 2006).

3.2.9 Padi (Oriza sativa)
         Dari hasil praktikum dapat diketahui sifat-sifat daun antara lain:
1. Bangun daun (Circumscriptio),         : Garis (linearis)
                      2. Jenis daun                                         : tunggal
                      3. Bagian daun                                      :helaian(Lamina),pelepah                                                                                              (vagina)
                      4. Ujung daun   (apex),                         : runcing (acutus)
                      5. Pangkal daun            (basis)                         : tumpul(obtusus)
                      6. Tepi daun      (margo folii)                : rata (integer)
                    7. Susunan tulang daun (nervatio)        : sejajar (rectinervis)
                      8. Daging daun             (intervenum)                : kertas (papyraceus)
                      9. Warna daun                                       : hijau
10. Alat tambahan daun                        : lidah-lidah (ligula)
        Rumput berumpun kuat, berumur 1 tahun, dari ruas keluar banyak batang yang erakar, tingginya 1,5- 2 m, helaian daun berbentuk garis, panjang 15- 80 cm, kebanyakan dengan tepi kasar. Malai panjang 15- 40 cm. Tumbuh keatas akhirnya  ujun menggantung. Cabang malai kasar. Anak bulir sangat aneka ragam, tidak berjarum berjarum pendek atau anjang berjarum licin atau kasar, hijau atau coklat gundul atau berambut, panjang 7- 10 mm, lebar 3 mm (Steenis, 1987).
         Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban manusia. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang disebut padi liar.Padi tumbuh di sawah. Padi termasuk dalam suku padi-padian atau Poaceae (sinonim Graminae atau lumiflorae). Sejumlah ciri suku (familia) ini juga menjadi ciri padi, misalnya berakar serabut, daun berbentuk lanset (sempit memanjang), urat daun sejajar, memiliki pelepah daun, bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa loret, floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret, buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis (Anonymous, 2008).

3.2.10 Sirih (Piperbitle)
            Dari hasil praktikum dapat diketahui sifat-sifat daun antara lain:
1. Bangun daun (Circumscriptio)          : jantung (cordatus)
                      2. Jenis daun                                         : tunggal
                      3. Bagian daun                                      :helaian(Lamina),tangkai                                                                                              (petiolus)
                      4. Ujung daun (apex)                            : meruncing (acuminatus)
                      5. Pangkal daun (basis)                         : berlekuk (emarginatus)
                      6. Tepi daun      (margo folii)                : rata (integer)
                      7. Susunan tulang daun(nervatio)         : melengkung (cervinervis)
                      8. Daging daun             (intervenum)                : tipis lunak (herbaceus)
                      9. Warna daun                                       : hijau tua
                     10. Alat tambahan daun                         : -

Habitatnya areal perkebunan, hutan alami; liana, tahunan. Batang: Berkayu, bulat telur, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata pada setiap buku, tangkai berbulu halus, silindris 5-10 mm, panjang daun 10-14 cm, lebar 5-6 cm, pertulangan menjadri, hijau muda. Bunga: majemuk, bentuk buli, berkelamin satu adatu dua, daun pelindung bertangkai 0,5-1,25 mm, melengkung, tangkai benang sari pendek, kepala sari kecil, bakal buah duduk, kepala putik dua sampai tiga, pendek, putih, putih kekuningan. Buah: buni, bertangkai pendek, panjang bulir 12-14 cm, masih muda kuning kehijauan, setelah tua hijau(Anonymous, 2008).
 Tanaman sirih atau Chavica betle L. Atau pula piper betle L. Termasuk familianPiperaceae. Daun sirih mempunyai bau yang khas romatik, rasanya agak pedas. Adapun uraian makroskopiknya sebagai berikut : (Kartasapoetra, 1992).
a.       Helai- helai daun berbentuk bulat telur, ada pula yang bulat telur memanjang.
b.      Ujung daun meruncing, sedang pakal daun berbentuk jantung yang kadang- kadang setangkup 8- 20 kali 5- 15 cm.
c.       Bagian bawah terisi dengan kelenjar kecil, tenggelam dan rapat.
d.      Bulir berdiri sendiri, diujung, berhadapan dengan daun, menggantng. 
e.        Ukuran daun,  panjang sekitar 5 cm sampai 18 cm, lebar sekitar 2 cm sampai 20 cm.
f.       Warna daun hijau tua, hijau muda agak kuning- kuningan











 




BAB IV
KESIMPULAN

            Dari praktikum yang dilakukan dan hasil laporan praktikum ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
  1. Daun pepaya (carica papaya) memiliki morfologi daun seperti bangun daunnya bulat, berjenis tunggal. Hanya mempunyai tangkai dan helaian, ujungnya meruncing, pangkalnya berlekuk, tulang daunnya menjari, tepi daun berbagi. Daunnya tipis lunak dan mempunyai warna hijau tua.
  2. Daun tempuyung berbangun sudip, berjenis tunggal, dan hanya mempunyai helaian. Ujung daunnya membulat, pangkalnya tumpul, tepi daunnya berbagi, susunan tulang daunnya menyirip, daging daunnya tipis seperti kertas dan berwarna hijau muda.
  3. Daun mangga mempunyai bangun memanjang, berjenis tunggal, hanya mempunyai helaian dan tangkai.ujung dan pangkal daunnya meruncing, bertepi rata, tulang daun menyirip, daging seperti perkamen, dan berwarna hijau tua.
  4. Daun sukun berbangun jorong, berjenis tunggal, dan hanya mempunyai helaian dan tangkai.ujung meruncing, pangkal tumpul, bertepi berbagi, sususnan tulang daun menyirip, tipis seperti kertas, dan berwarna hijau tua.
  5. Daun jarak mempunyai bangun perisai, berjenis tunggal, mempunyai tangkai dan helaian, ujung meruncing, pangkal berlekuk, bertepi berlekuk, bertulang menjari, dan tulang daun tipis lunak, berwarna hijau tua.
  6. daun talas berbangun perisai, berjenis tunggal, mempunyai pelepah, tangkai dan helaian, berujung tumpul, berpangkal berlekuk, bertepi rata, bertulang menyirip, berdaging tipis lunak, berwarna hijau tua.
  7. Daun mawar berbangun bulat telur, berjenis majemuk, mempunyai tangkai dan helaian, berujung meruncing, berpangkal tumpul, bertepi bergerigi, tulang daun menyirip, daging tipis seperti kertas, berwarna hijau tua dan mempunyai alat tambahan berupa daun penumpu atau stipula.
  8. karet berbangun jorong, hanya mempunyai tangkai dan helaian, ujung meruncing, pangkal tumpul, bertepi rata, bertulang menyirip, daging seperti kulit Daun atau belulang, berwarna merah marun dan mempunyai alat tambahan berupa selaput bumbung atau ocrea.
  9. Daun padi mempunyai bangun garis, berjenis tunggal, hanya mempunyai upih dan helaian, berujung runcing, berpangkal tumpul, bertepi rata, bertulang sejajar, daging tipis seperti kertas, dan berwarna hijau tua. Mempunyai alat tambahan berupa lidah-lidah atau ligula.
  10. Daun sirih berbangun jantung, berjenis tunggal dan hanya memiliki tangkai dan helaian, ujung meruncing, pangkal berlekuk, bertepi rata, bertulang melengkung, berdaging tipis lunak dan berwarna hijau tua.




























DARTAR PUSTAKA


Arber,A.1937.The Interpretentation of the Flower.New York:Acaclemic Press

Emir,Threes.2006.Rahasia Kebun Asri.Jakarta:PT Gramedia Pustaka            

Kartasapoetra,G.1992.Budidaya Tanaman Berkasiat Obat.Jakarta:PT Rineka Cipta

Mulani,Sri.2000.Ramuan Tradisional untuk Penderita Asma.Jakarta:Penebar Swadaya

Purnomo,Sudjino.2005.Biologi.Jakarta:Sunda Kelapa Pustaka

Richards,Stephen.1969.Tumbuh Secara Sehat.Jakarta:Gaya Favorit Press

Soenanto.2005.Musnahkan Penyakit dengan Tanaman Obat.Jakarta:Puspa Swara

Steenis,Van.1987.Flora.Jakarta:PT Prajna Paramita

Sujana,Arman.2007.Kamus Lengkap Biologi .Jakarta:Mega Aksara

Tjitrosoepomo,Gembong.1985.Morfologi Tumbuhan.Yogjakarta.UGM Press

Wijayakusuma,Hembing.1984.Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Darah

           Tinggi.Jakarta:PT Penebar Swadaya

http://id.wikipedia.org/wiki/Daun