LAPORAN PRAKTIKUM
“STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN I“
DAUN TUNGGAL (FOLIUM SIMPLEX)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daun merupakan salah satu bagian
tumbuhan yang sangat penting umumnya
tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.Daun tidak hanya satu macam dan
setiap daun berbeda satu sama lain mulai dari bentuk daun,warna daun,jenis
daun,bangun daun,bagian penyusun daun,ujung daun,pangkal daun,tepi daun,susunan
tulang daun,tulang daun dan juga beberapa jenis daun yang mempunyai alat-alat
tambahan(Hembing, 1994).
Dengan adanya praktikum pengenalan daun
ini kita akan mengetahui secara detail kesemua perbedaan-perbedaan tersebut
sehingga tidak ada lagi kesalahan dalam menggolongkan sifat-sifat daun dan
tidak hanya mendapat materi tetapi dapat melihat secara langsung.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum pengenalan daun
ini adalah mengenal bagian-bagian daun (folium), bangun daun (circumscription),
tangkai (petiolus), pelepah (vagina), ujung (apex), pangkal (basis), tepi daun
(margo folii), susunan tulang daun (nurvatio), daging daun (intervenum) dan
warna daun.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Daun
Daun
merupakan merupakan bagian tumbuhan yang melakukan fotosintesis, yaitu
mensintesa gula (glukosa) dari air yang diambil dari tanah dan gas asam arang
yang diambil dari udara dangan mendapat energi dari cahaya matahari (Sujana, 2007).
Daun
merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna
hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari
melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam
melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia
harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya
menjadi energi kimia (Anynomous, 2008).
Daun
merupakan suatu bagian tubuh tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.Alat ini hanya terdapat pada batang saja
dan tidak pernah terdapat pada bagian lain
pada tubuh tumbuhan.Bagian batang tempat duduknya daun dinamakan buku (nodus), dan tempat diatas daun yang
merupakan sudut antara batang daun dinamakan ketiak daun (axilla) (Tjitrosoepomo, 1985).
2.1.2
Morfologi Daun
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya
berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan
sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan
variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa
meruncing panjang.Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus),
dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun
tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi
menjadi organ penyimpan air (Anynomous, 2008).
Secara morfologi dan anatomi
daun itu merupakan organ tumbuhan yang paling berfariasi. Batasan secara
menyeluruh dari semua tipe daun terlihat pada tumbuhan disebut filom (Arber, 1950).
Daun
terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan daun
bertulang dan berurat-urat, antara tulang dan urat tertutup daging daun. Daging
daun terdiri dari kumpulan sel-sel yang tak terhingga banyaknya. Daun letaknya
bergantian, tidak berdaun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi dari
1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada
alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati
ujung, letaknya makin berdekatan sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran.
Macam-macam bentuk daun:
1.
Lonjong dan ujungnya
seperti mata tombok.
2.
Berbentuk segi empat,
tetapi ujungnya runcing.
3.
Berbentuk bulat telur,
ujungnya runcing seperti mata tombok.
4.
Berbentuk segi empat,
ujungnya membulat.
Tepi daun biasanya halus, tetapi kadang-kadang, sedikit
bergelombang atau melipat atau menggulung. Panjang helaian daun 8-40 cm dan
lebarnya 2-12,5 cm, tergantung varietas dan kesuburannya. jumlah tulang daun
yang kedua (cabang) 18-30 pasang. Daun yang masih muda biasanya bewarna
kemerahan yang dikemudian hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah atas
berubah menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian permukaan bawah bewarna hijau
muda. Umur daun bisa mencapai 1 th atau lebih (Mulyani, 2000).
Daun dibagi menjadi daun
tunggal dan daun majemuk bergantung pada jumlah anak daun yang muncul pada
tangkainya atau lebih anak daun, pada daun majemuk tangkainya yang umum disebut
sumbu daun (rakis) jika anak daun muncul dari sisi- sisi rakis daun disebut
bersirip (pinata). Jika muncul dari pusatnya seperti jari- jari disebut menjari
(palamata pinggir daun and juga anakl dauunnya dapat rata atau dengan berbagai
takaran. Walaupun kebanyakan daun merupakan tonjolan yang dorsiventral, apat
juga memipih secara lateral seperti pada iris, hampir silindrs seperti pada
sansevleria cylindrica atau apat juga berbentuk tabung yang aneh seperti pada
beberapa tumbuhan penangkap serangga. Pada beberapa tumbuhan, seperti pada
kebanyakan jenis acacia yang asalnya dari australia , helai daunnya tereduksi
dan dari sisanya berkembang memipih seperti pertumbuhan daun. Tanda paling awal
akan adanya perkembangan daun pada gymnospermae dan angyospermae biasanya
adalah pertumbuhan sel disalah satu dari ketiga lapis terluar,didekat permukaan
apex tajuk, pembelahan periklinal yang diikuti dengan pertumbuhan sel anak
menyebabkan tumbuhnya tonjolan yaitu primordia daun, sedangkan pembelahan
antiklinal meningkatkan luas permukaan primordia tersebut. Kedua macam
pembelahan itu di perluka untuk perkembangan daun lebih lanjut dan untuk
pertumbuhan bagian lainnya. Bakal daun tidak berkembang secara acak disekitar
apex tajuk, sesungguhnya setiap spesies memiliki susunan yang khas disebut
filotaksis sehingga letak daun saling berhadap atau berslang- seling (Richards,
1969).
2.1.3
Warna Daun
Warna hijau pada daun berasal dari
kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan
dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam
fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna
jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau
ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga
warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada
daun yang gugur) (Anynomous, 2008).
Walaupun umum telah maklum, bahwa daun
itu biasanya berwarna hijau, tetapi tidak jarang pula kita jumpai daun yang
warnanya tidak hijau, lagi pula warna hijau pun dapat memperlihatkan banyak
variasi atau nuansa. Sebagai contoh
antara lain disebut daun yang berwarna merah,hijau bercampur atau tertutup
warna merah,hijau tua dan hijau kekuning-kuningan (Tjitrosoepomo, 1985).
2.1.4
Fungsi Daun
- Tempat terjadinya fotosintesis,pada tumbuhan
dikotil, terjadinya fotosintesis pada jaringan parenkim
palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesisi terjadi pada
jaringan spons
- Sebagai organ pernapasan.Di daun terdapat stomata
yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat keterangan di bawah pada
Anatomi Daun).
- Tempat terjadinya transpirasi.
- Tempat terjadinya gutasi
- Alat perkembangbiakkan vegetatif. Misalnya pada
tanaman cocor bebek (tunas
daun) (Anonymous, 2008).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
|
Gambar
|
Literatur
|
Keterangan
|
|
Daun pepaya (Carica
papaya)
Ket:
1.Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)
|
(Hembing, 2006)
|
1. Bulat(Orbikularis)
2. Tunggal
3. Helaian(lamina) dan tangkai(petiolus)
4. Runcing(acutus))
5. Berlekuk(emarginatus)
6. Berbagi (palmatipartitus)
7. Menjari(palminervis)
8. Tipis lunak(herbaseus)
9. Hijau tua
|
|
Tempuyung (Sanchus
oleraceus)
Ket:
1..Helaian(lamina)
|
![]()
(Hembing, 2006)
|
1. Sudip(spathulatus)
2. Tunggal
3. Helaian(lamina)
4. Membulat (rotundatus)
5. Berlekuk (emarginatus)
6. Berbagi (palmatipartitus)
7. Menyirip(penninervis)
8. Tipis seperti kertas (papyraceus)
9. Hijau muda
|
|
Mangga(Mangifera indica)
Ket:
1.Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)
|
![]()
(Anonymous, 2008)
|
1. Memanjang(oblongus)
2. Tunggal
3. Helaian(lamina) dan tangkai(petiolus)
4. Meruncing(acuminatus)
5. Meruncing(acuminatus)
6. Rata
7. Menyirip(penninervis)
8. Perkamen(perkamenteus)
9. Hijau tua
|
|
Sukun (Arthocarpus
communis)
Ket:
1.Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)
|
(Anonymous, 2008)
|
1. Jorong(ovalis)
2. Tunggal
3. Helaian(lamina) dan tangkai(petiolus)
4. Meruncing(acuminatus)
5. Tumpul(obtusus)
6. Berbagi menyirip(pinnatipartitus)
7. Menyirip(penninervis)
8. Kertas(papyraceus)
9. Hijau tua
|
|
Jarak pagar (Jatropha
curica)
Ket:
1.Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)
|
(Soenanto, 2008)
|
1. Perisai(peltatus)
2. Tunggal
3.
Helaian(lamina) dan tangkai(petiolus)
4.
Meruncing(acuminatus)
5.
Berlekuk(emarginatus)
6.
Berlekuk
menjari(palmatilobus)
7.
Menjari(palminervis)
8.
Tipis lunak(herbaseus)
9.
hijau
muda
|
|
Talas (aracacae)
Ket:
1.Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)
3.Pelepah(vagina)
|
(Emir, 2006)
|
1. Perisai(peltatus)
2. Tunggal
3. Helaian(lamina) tangkai(petiolus)dan pelepah(vagina)
4. Tumpul(obtusus)
5. Berlekuk(emarginatus)
6. Rata
7. Menyirip(penninervis)
8. Tipis lunak(herbasceus)
9. hijau
|
|
Mawar (Rosa sp)
Ket:
1.Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)
3.Stipula
|
![]()
(Emir, 2006)
|
1. Bulat telur(ovatus)
2. Majemuk
3. Helaian(lamina) dan tangkai(petiolus)
4. Meruncing(acuminatus)
5. Tumpul(obtusus)
6. Bergerigi(serratus)
7. Menyirip(penninervis)
8. Tipis lunak(herbaceus)
9. Hijau tua
10. Stipula
|
|
Karet kebo (Ficus elastica)
Ket:
1.Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)
3.Selaput
bumbung(ocrea)
|
(Emir, 2006)
|
1. Jorong (ovalis)
2. Tunggal
3. Helaian(lamina) dan tangkai(petiolus)
4. Meruncing(acuminatus)
5. Tumpul(obtusus)
6. Rata
7. Menyirip(penninervis)
8. kulit/belulang(coriaceus)
9. Hijau marun
10. Selaput bumbung (ocrea)
|
|
Padi (Oryza sativa)
Ket:
1.Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)
3.Lidah-lidah(ligula)
|
![]()
(Anonymous, 2008)
|
1. Garis(linearis)
2. Tunggal
3. Helaian(lamina) dan pelepah(vagina)
4. Runcing(acutus)
5. Tumpul(obtusus)
6. Rata
7. Sejajar(rectinervis)
8. Kertas(papyraceus)
9. Hijau tua
10. Lidah-lidah (ligula)
|
|
Daun sirih ( Piper betle)
Ket:
1. Tangkai(petiolus)
2..Helaian(lamina)
|
(Mulyani, 2000)
|
1. Jantung(cordatus)
2. Tunggal
3. Helaian(lamina) dan tangkai(petiolus)
4. Meruncing(acuminatus)
5. Berlekuk(emarginatus)
6. Rata
7. Melengkung(cervinervis)
8. Tipis lunak(herbaseus)
9. hijau tua
|
Keterangan : 1. Bangun daun
(circumscriptio)
2. Jenis daun
3. Bagian daun (folium)
4. Ujung daun (apex)
5. Pangkal daun (basis)
6. Tepi daun (margo folii)
7. Susunan tulang daun (nervatio)
8. Daging daun (intervenum)
9. Warna daun
10. Alat tambahan daun
3.2 Pembahasan
3.2.1 Daun pepaya (Carica papaya)
Dari hasil praktikum dapat diketahui
sifat-sifat daun antara lain:
1. Bangun daun (Circumscriptio), :
bulat (Orbicularis)
2. Jenis daun :
tunggal
3. Bagian daun (folium) :helaian (Lamina)dan tangkai
(petiolus)
4. Ujung daun (apex) : runcing ( Acutus)
5. Pangkal daun (basis) :
berlekuk (emarginatus)
6. Tepi daun (margo folii) : berbagi (palmatipats)
7. Susunan tulang daun(nervatio) : menjari (palminervis)
8. Daging daun (intervenum) :
tipis lunak (herbaceus)
9. Warna daun : hijau tua
10. Alat tambahan daun :
-
Daaun berkumpul di ujung batang dan ujung
percabangan, tangkainya bulat, silindris, berongga, pangjang 25-100 cm. Helaian
daun bulat telur dengan ediameter 25-75 cm, berbagi menjari, ujung runcing,
pangkal berbentuk jantung atau berlekuk, tulang daun menonjol dipermukaan
bawah.cuping-cuping daun berlekuk sampai berbagi tidak beraturan, tulang cuping
daun menyirip (Hembing, 1944).
3.2.2 Daun tempuyung (Raphanus
sativus)
Dari hasil praktikum dapat diketahui
sifat-sifat daun antara lain:
1. Bangun daun (Circumscriptio) :
bangun sudip (spathulatus)
2. Jenis daun :
tunggal
3. Bagian daun (folium) :
helaian (Lamina)
4. Ujung daun (apex) : membulat (rotundatus))
5. Pangkal daun (basis) : berlekuk (emarginatus)
6. Tepi daun (margo
folii) :
berbagi (palmatipartitus)
7. Susunan tulang daun (nervatio) :
menyirip (penninervis)
8. Daging daun (intervenum) :
tipis kertas (papyraceus)
9. Warna daun :
hijau muda
10. Alat tambahan daun : -
Tanaman tempuyung (Sonchus arvensis L.), termasuk familia Compositae, tempuyung merupakan tanaman liar, tumbuh ditempat
terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindng, seperti ditebing-
tebing, tepi saluran air, pinggir jalan, atau lapangan berumput. Dapat
ditemukan pada ketinggian 50-1.650 m dpl. Tema menahun yang tumbuh tegak ini
tingginya 0,6-2 m, mengandung getah putih, pahit, dengan akar tunggang yang
kuat. Daun tunggal, bentuknya lonjong atau lanset dengan panjang 6-48 cm, lebar
3-12 cm, berbagi menyirip tidak teratur, berkumpul pada pangkal membentuk roset
akar. Daun bagian atas lebik kecil dengan pangkal berbentuk jantung memeluk
batang, warnanya kadang- kadang tampak semu ungu, duduknya berjauhan berseling.
Batang muda dan daunnya terasa agak pahit, tetapi bisa dimakan sebagai lalap.
Terdapat sedikit keanekaragaman pada tanaman ini, dimana yang berdaun kecil
disebut lempung dan yang berdaun besar dengan tinggi batang sampai 2 m disebut
rayana.(Hembing, 1994).
3.2.3 Mangga (Mangifera indica)
Dari
hasil praktikum dapat diketahui sifat-sifat daun antara lain:
1. Bangun daun (Circumscriptio), : anset (lanceolatus)
2. Jenis daun :
tunggal
3. Bagian daun(folium) :helaian(Lamina),tangkai
(petiolus)
4. Ujung daun (apex), : meruncing (acuminatus)
5. Pangkal daun (basis), : meruncing ( acuminatus)
6. Tepi daun (margo folii) : rata (integer)
7. Susunan tulang daun(nervatio) : menyirip (palmatipats)
8. Daging daun (intervenum) :
perkamen (parkamentaus)
9. Warna daun :
hijau tua
10. Alat tambahan daun :
-
Ciri-ciri fisiknya dari mangga adalah seperti berikut:
Daun Berwarna hijau, berselang-seling, dan mempunyai bentuk lonjong, dengan panjangnya sebanyak 15-35 cm dan lebarnya 6-16 cm. Ketika muda, warnanya jambu merah-jingga, tetapi berubah dengan cepatnya menjadi merah tua berkilat, dan kemudiannya hijau tua ketika matang daunnya yang muda dan berwarna coklat kelembayungan dapat dimakan mentah atau sebagai acar. Oleh orang jawa yang dimakan sebagai lauk dengan nasi adalah hanya daun muda dari varietas-varietas palem dodol, p. laliwiwa, dan p. sengir ; akan tetapi mungkin yang tersebut pertama harus diabaikan karena ia tajam rasanya dan dapat ditambahkan mangga kidang dan m. gurih yang juga dapat dimakan (Anonymou, 2008).
Daun Berwarna hijau, berselang-seling, dan mempunyai bentuk lonjong, dengan panjangnya sebanyak 15-35 cm dan lebarnya 6-16 cm. Ketika muda, warnanya jambu merah-jingga, tetapi berubah dengan cepatnya menjadi merah tua berkilat, dan kemudiannya hijau tua ketika matang daunnya yang muda dan berwarna coklat kelembayungan dapat dimakan mentah atau sebagai acar. Oleh orang jawa yang dimakan sebagai lauk dengan nasi adalah hanya daun muda dari varietas-varietas palem dodol, p. laliwiwa, dan p. sengir ; akan tetapi mungkin yang tersebut pertama harus diabaikan karena ia tajam rasanya dan dapat ditambahkan mangga kidang dan m. gurih yang juga dapat dimakan (Anonymou, 2008).
3.2.4 Sukun (Artocarpus comunis)
Dari hasil praktikum dapat diketahui
sifat-sifat daun antara lain:
1. Bangun daun (Circumscriptio) : jorong (ovalis)
2. Jenis daun : tunggal
3. Bagian daun :helaian(Lamina),tangkai
(petiolus)
4. Ujung daun (apex) : meruncing (acuminatus)
5. Pangkal daun (basis), : tumpul (obtusus)
6. Tepi daun (margo folii) : berbagi (palmatipartitus)
7. Susunan tulang daun (nervatio) :
menyirip (penninervis)
8.
Daging daun (intervenum) : seperti kertas (papyraceus)
9. Warna daun :
hijau tua
10. Alat tambahan daun : -
Menurut Purnomo, 2005 secara umum daun mempunyai
sifat seperti :
- Hanya terdapat pada batang dan tidak pernah
terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan.
- Biasanya berbentuk tipis atau melebar dan
berwarna hijau.
- Daun mempunyai umur terbatas, setelah gugr
akan meninggalkan bekas pada batang.
3.2.5 Jarak (Jatropa
curica)
Dari hasil praktikum dapat diketahui
sifat-sifat daun antara lain:
1. Bangun daun (Circumscripti) :
perisai (peltatus)
2. Jenis daun :
tunggal
3. Bagian daun (folium) :helaian(Lamina),tangkai
(petiolus)
4. Ujung daun (apex) : meruncing Acuminatus)
5. Pangkal daun (basis) : berlekuk (emarginatus)
6. Tepi daun (margo folii) :
berlekuk (palmatilobus)
7. Susunan tulang daun(nervatio) :
menjari (palminervis)
8. Daging daun (intervenum) :
tipis lunak (herbaceus)
9. Warna daun :
hijau
10. Alat tambahan daun : -
Perdu atau pohon kecil, bercabang-cabang
tidak teratur,tinggi sekitar 1–7 meter. Batangnya berkayu, silindris,bercabang,
berkulit licin, memiliki tonjolan-tonjolan
bekas tangkai yang gugur.Bila dipatah-patahkan atau terluka,batangnya akan
mengeluarkan getah putih,kental dan agak keruh. Daunnya tunggal, tersebar disepanjang batangnya. Permukaan atas dan
bawah berwarna hijau, tetapi permukaan bawah lebih pucat daripermukaan
atas. lebar, berbentuk jantung atau bulat telur melebar, dengan panjang dan
lebar hampir sama, yaitu sekitar 5–15 cm. Helai bertoreh, berlekuk bersudut 3
atau 5. Pangkal berlekuk
dan ujungnya meruncing. Tulang menjari dengan 5–7 tulang utama. Tangkai panjang, sekitar 4–15 cm. Bunga majemuk bentuk
malai, berwarna kuning kehijauan, berkelamin tunggal, berumah satu. Baik bunga
jantan maupun betina tersusun dalam rangkaian berbentuk cawan, muncul di ujung
batang atau di ketiak. Kelopak 5 buah
berbentuk bulat telur, panjang sekitar 4 mm. Benang sari mengelompok pada
pangkal, warna kuning. Tangkai putik pendek berwarna hijau, dan kepala putik
melengkung keluar berwarna kuning.Mahkota 5 buah, berwarna agak keunguan
(Anonymous, 2008).
3.2.6
Talas (Colocasia giganteum)
Dari hasil praktikum dapat diketahui
sifat-sifat daun antara lain:
1. Bangun daun(Circumscriptio) :
Perisai
2.
Jenis daun : tunggal
3. Bagian
daun (folium) :Helaian(lamina),tangkai (petiolus)
dan pelepah
4. Ujung daun (apex) : tumpul
5. Pangkal daun (basis), : berlekuk (emarginatus)
6. Tepi daun (margo folii) : rata
7. Susunan tulang daun(nervatio) :menyirip
8. Daging daun (intervenum) :tipis
lunak
9. Warna daun : hijau muda
10.
Alat tambahan daun : -
Talas atau talas bogor (Colocasia
giganteum Hook., suku talas-talasan atau Araceae) merupakan tumbuhan
penghasil umbi populer yang banyak ditanam terutama di wilayah Indonesia
bagian barat. Talas mirip dengan taro namun menghasilkan umbi yang lebih besar.Daun
talas berbentuk perisae yang besar. Daun ini dapat digunakan sebagai pelindung
kepala bila hujan. Permukaan daunnya ditumbuhi rambut-rambut halus yang
menjadikannya kedap air karena air akan mengalir langsung meninggalkan
permukaan daun.Umbi talas dapat diolah dengan direbus atau digoreng setelah
dipotong-potong kecil. Daun talas dapat dipakai sebagai pembungkus. Daun talas
juga dapat dimakan dan dijadikan pembungkus makanan yang dikenal sebagai buntil
(Anonymous, 2008).
3.2.7 Mawar (Rosa sp)
Dari
hasil praktikum dapat diketahui sifat-sifat daun antara lain:
1. Bangun daun (Circumscripti) : bulat telur (ovatus)
2. Jenis daun :
majemuk
3. Bagian daun (folium) :helaian(Lamina),tangkai (petiolus)
4. Ujung daun (apex) : meruncing (acuminatus)
5. Pangkal daun (basis), : tumpul (obtusus)
6. Tepi daun (margo folii) : bergerigi (serratus)
7. Susunan tulang daun (nervatio) :
menyirip (penninervis)
8. Daging daun (intervenum) : seperti kertas (papyraceus)
9. Warna daun :
hijau muda
10. Alat tambahan daun :
stipula
Mawar
adalah tanaman semak dari ganus Rosa
sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih
dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk.
Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman
mamanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang
ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20
meter. Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm,
dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemukn yang tiap tangkai daun
terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun
penumpu (stipula) berbentuk lonjong,
pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan
berduri pada batang yang dekat ke tanah. Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis,
sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies
yang ada di Asia Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun. Bunga terdiri
dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya
memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau
kuning dan merah pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun
mahkota dan daun kelopak (Anonymous, 2008).
3.2.8 Karet (Vicus elastica)
Dari hasil praktikum dapat diketahui sifat-sifat daun antara lain:
1. Bangun daun (Circumscriptio) :
jorong (ovalis)
2. Jenis daun :
tunggal
3. Bagian daun :helaian(Lamina),tangkai (petiolus)
4. Ujung daun (apex) : meruncing (Acuminatus)
5. Pangkal daun (basis) : tumpul(obtusus)
6. Tepi daun (margo folii) : rata (integer)
7. Susunan tulang daun (nervatio) : menyirip
8. Daging daun (intervenum) :belulang (coriaceus)
9.Warna daun :hijau marun
10. Alat tambahan daun :selaput bumbung (ocrea)
Pohon bergetah ini tumbuh
tegak tinggi 1-5 m. Ranting bulat
silindris, berongga, gundul.bertangkai 2,5- 5 cm, pangkal membulat, ujung
menyempit, cukup tumpul, tepi rata. Sisi kiri kanan tulang daun tengah dengan
6- 12 tulang daun samping. Tulang daun kedua belah sisi menyolok karena
warnanya yang pucat, bertangkai pendek, pada pangkalnya dengan 3 daun
pelindung, Sebagai pohon yang besar, jarak cabang satu dengan yang lain cukup
jauh. Daunnya tunggal bentuk oval dan cukup tebal. Panjang daun mencapai 10-15
cm. Warna daunnya beragam, hijau bebercak putih, merah marun bebercak putih,
dan hijau marun (kemerahan).tanaman ini tumbuh baik di iklim tropis dan panas
dengan sinar matahari langsung dan perolehan air yang kuncup. Lakukan
pencakokan batang untuk memperbanyanya. Tanaman ini tahan sebagai tanaman dalam
ruangan (Emir, 2006).
Pohon
bergetah ini tumbuh tegak dengan banyak cabang di kiri kanan. Sebagai pohon
yang besar, jarak cabang satu dengan yang lain cukup jauh. Daun tunggal
berbentuk oval dan cukup tebal. Panjang daun bisa mencapai 10-15 cm, warna daun
beragam, hijau berbecak putih, merah marun bebercak putih, hijau marun
(kamerahan) (Emir, 2006).
3.2.9 Padi (Oriza sativa)
Dari hasil praktikum dapat diketahui
sifat-sifat daun antara lain:
1. Bangun daun (Circumscriptio), :
Garis (linearis)
2. Jenis daun :
tunggal
3. Bagian daun :helaian(Lamina),pelepah (vagina)
4. Ujung daun (apex), : runcing (acutus)
5. Pangkal daun (basis) :
tumpul(obtusus)
6. Tepi daun (margo folii) : rata (integer)
7. Susunan tulang daun (nervatio) :
sejajar (rectinervis)
8. Daging daun (intervenum) :
kertas (papyraceus)
9. Warna daun :
hijau
10. Alat
tambahan daun : lidah-lidah
(ligula)
Rumput berumpun kuat, berumur 1 tahun, dari ruas keluar banyak batang
yang erakar, tingginya 1,5- 2 m, helaian daun berbentuk garis, panjang 15- 80
cm, kebanyakan dengan tepi kasar. Malai panjang 15- 40 cm. Tumbuh keatas
akhirnya ujun menggantung. Cabang malai
kasar. Anak bulir sangat aneka ragam, tidak berjarum berjarum pendek atau
anjang berjarum licin atau kasar, hijau atau coklat gundul atau berambut,
panjang 7- 10 mm, lebar 3 mm (Steenis, 1987).
Padi adalah salah satu tanaman budidaya
terpenting dalam peradaban manusia. Meskipun
terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu
pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang disebut padi liar.Padi
tumbuh di sawah. Padi termasuk dalam suku
padi-padian atau Poaceae (sinonim Graminae
atau lumiflorae). Sejumlah ciri suku (familia) ini juga menjadi ciri padi,
misalnya berakar serabut, daun berbentuk lanset (sempit memanjang), urat daun
sejajar, memiliki pelepah daun, bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan
satuan bunga berupa loret, floret tersusun
dalam spikelet, khusus untuk padi satu
spikelet hanya memiliki satu floret, buah dan biji sulit dibedakan karena
merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis
(Anonymous, 2008).
3.2.10 Sirih (Piperbitle)
Dari hasil praktikum dapat
diketahui sifat-sifat daun antara lain:
1. Bangun daun (Circumscriptio) : jantung (cordatus)
2. Jenis daun :
tunggal
3. Bagian daun :helaian(Lamina),tangkai (petiolus)
4. Ujung daun (apex) :
meruncing (acuminatus)
5. Pangkal daun (basis) : berlekuk (emarginatus)
6. Tepi daun (margo folii) : rata (integer)
7. Susunan tulang daun(nervatio) : melengkung (cervinervis)
8. Daging daun (intervenum) :
tipis lunak (herbaceus)
9. Warna daun :
hijau tua
10. Alat tambahan daun : -
Habitatnya
areal perkebunan, hutan alami; liana, tahunan. Batang: Berkayu, bulat telur,
ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata pada setiap buku, tangkai berbulu
halus, silindris 5-10 mm, panjang daun 10-14 cm, lebar 5-6 cm, pertulangan
menjadri, hijau muda. Bunga: majemuk, bentuk buli, berkelamin satu adatu dua,
daun pelindung bertangkai 0,5-1,25 mm, melengkung, tangkai benang sari pendek,
kepala sari kecil, bakal buah duduk, kepala putik dua sampai tiga, pendek,
putih, putih kekuningan. Buah: buni, bertangkai pendek, panjang bulir 12-14 cm,
masih muda kuning kehijauan, setelah tua hijau(Anonymous, 2008).
Tanaman sirih atau Chavica betle L. Atau pula piper betle L. Termasuk
familianPiperaceae. Daun sirih mempunyai bau yang khas romatik, rasanya agak
pedas. Adapun uraian makroskopiknya sebagai berikut : (Kartasapoetra, 1992).
a.
Helai-
helai daun berbentuk bulat telur, ada pula yang bulat telur memanjang.
b.
Ujung
daun meruncing, sedang pakal daun berbentuk jantung yang kadang- kadang
setangkup 8- 20 kali 5- 15 cm.
c.
Bagian
bawah terisi dengan kelenjar kecil, tenggelam dan rapat.
d.
Bulir
berdiri sendiri, diujung, berhadapan dengan daun, menggantng.
e.
Ukuran daun,
panjang sekitar 5 cm sampai 18 cm, lebar sekitar 2 cm sampai 20 cm.
f.
Warna
daun hijau tua, hijau muda agak kuning- kuningan
BAB IV
KESIMPULAN
Dari
praktikum yang dilakukan dan hasil laporan praktikum ini dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
- Daun pepaya (carica
papaya) memiliki morfologi daun seperti bangun daunnya bulat, berjenis
tunggal. Hanya mempunyai tangkai dan helaian, ujungnya meruncing,
pangkalnya berlekuk, tulang daunnya menjari, tepi daun berbagi. Daunnya
tipis lunak dan mempunyai warna hijau tua.
- Daun tempuyung berbangun
sudip, berjenis tunggal, dan hanya mempunyai helaian. Ujung daunnya
membulat, pangkalnya tumpul, tepi daunnya berbagi, susunan tulang daunnya
menyirip, daging daunnya tipis seperti kertas dan berwarna hijau muda.
- Daun mangga mempunyai
bangun memanjang, berjenis tunggal, hanya mempunyai helaian dan
tangkai.ujung dan pangkal daunnya meruncing, bertepi rata, tulang daun
menyirip, daging seperti perkamen, dan berwarna hijau tua.
- Daun sukun berbangun
jorong, berjenis tunggal, dan hanya mempunyai helaian dan tangkai.ujung
meruncing, pangkal tumpul, bertepi berbagi, sususnan tulang daun menyirip,
tipis seperti kertas, dan berwarna hijau tua.
- Daun jarak mempunyai
bangun perisai, berjenis tunggal, mempunyai tangkai dan helaian, ujung
meruncing, pangkal berlekuk, bertepi berlekuk, bertulang menjari, dan
tulang daun tipis lunak, berwarna hijau tua.
- daun talas berbangun
perisai, berjenis tunggal, mempunyai pelepah, tangkai dan helaian,
berujung tumpul, berpangkal berlekuk, bertepi rata, bertulang menyirip,
berdaging tipis lunak, berwarna hijau tua.
- Daun mawar berbangun
bulat telur, berjenis majemuk, mempunyai tangkai dan helaian, berujung
meruncing, berpangkal tumpul, bertepi bergerigi, tulang daun menyirip,
daging tipis seperti kertas, berwarna hijau tua dan mempunyai alat
tambahan berupa daun penumpu atau stipula.
- karet berbangun jorong,
hanya mempunyai tangkai dan helaian, ujung meruncing, pangkal tumpul,
bertepi rata, bertulang menyirip, daging seperti kulit Daun atau belulang,
berwarna merah marun dan mempunyai alat tambahan berupa selaput bumbung
atau ocrea.
- Daun padi mempunyai
bangun garis, berjenis tunggal, hanya mempunyai upih dan helaian, berujung
runcing, berpangkal tumpul, bertepi rata, bertulang sejajar, daging tipis
seperti kertas, dan berwarna hijau tua. Mempunyai alat tambahan berupa
lidah-lidah atau ligula.
- Daun sirih berbangun
jantung, berjenis tunggal dan hanya memiliki tangkai dan helaian, ujung
meruncing, pangkal berlekuk, bertepi rata, bertulang melengkung, berdaging
tipis lunak dan berwarna hijau tua.
DARTAR PUSTAKA
Arber,A.1937.The
Interpretentation of the Flower.New York:Acaclemic Press
Emir,Threes.2006.Rahasia Kebun Asri.Jakarta:PT Gramedia
Pustaka
Kartasapoetra,G.1992.Budidaya
Tanaman Berkasiat Obat.Jakarta:PT Rineka Cipta
Mulani,Sri.2000.Ramuan
Tradisional untuk Penderita Asma.Jakarta:Penebar Swadaya
Purnomo,Sudjino.2005.Biologi.Jakarta:Sunda
Kelapa Pustaka
Richards,Stephen.1969.Tumbuh Secara Sehat.Jakarta:Gaya Favorit Press
Soenanto.2005.Musnahkan
Penyakit dengan Tanaman Obat.Jakarta:Puspa Swara
Steenis,Van.1987.Flora.Jakarta:PT
Prajna Paramita
Sujana,Arman.2007.Kamus
Lengkap Biologi .Jakarta:Mega Aksara
Tjitrosoepomo,Gembong.1985.Morfologi Tumbuhan.Yogjakarta.UGM Press
Wijayakusuma,Hembing.1984.Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Darah
Tinggi.Jakarta:PT Penebar
Swadaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Daun









